Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kembali Kami Hadir di Rumah-Mu

12 April 2021   21:14 Diperbarui: 12 April 2021   21:18 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serupa mentari pagi hari, Ramadhan 1442 H pertama menyapa kita terang benderang

Tentu tak sama dengan matahari di tahun-tahun sebelumnya

Setahun ke belakang, kita menahan sabar untuk berjarak

Terpaksa tertahan senyum, di balik berupa-rupa masker

Dan di malam ini, beginilah kita, berjemaah tarawih dengan jarak dan masker di wajah

     Sesejuk hujan di bulan Juni, ubin masjid damai memeluk tubuh

     Seirama jemaah bergerak, takbir, ruku', sujud, duduk tuma'ninah, salam

     Setahun ke belakang, rindu taraweh berima bersama jemaah dan imam, kini telah kembali

     Dzikir, doa dan salam, mengelindan di udara

     Tiada Covid-19, kita telah tangguh lewati setahun pertama, semoga pun demikian di tahun-tahun mendatang

Masjid Al Amanah, Embung Papak, kota Selong di ujung timur Lombok

Satu di ribuan masjid di pulau dengan bentang pantai Mandalika, juga puncak tertinggi Anjani

Tentu sedih tatapi shaf yang lengang

Namun kita memang harus sama memilih, sejenak berjarak, demi nyawa tetap terjaga sehat

Di Ramadhan ini, baru sepekan bapak guru ngaji meninggal dunia

     Ramadhan 1442 H, benar tak ada THR, juga tiada baju baru atau kue lebaran

     Namun penerimaan, bahwa Sang Maha Kuasa pemilik segala

     Kepada-Nya kembali segala papa, segala rasa, selaksa doa

     Pada yang telah berpulang di setahun ke belakang, sendiri pun ramai, haribaan-Nya masih selalu tempat kembali sempurna

     Terpulang pada kita, liang lahat sungguh lah benar tentang kesendirian

Tapi tunggu, doa-doa terlantunkan di udara, tak bermasker, tak berjarak

Bergelombang ia menaiki langit, mengetuk berkah-Nya

Wahai Rabb, terimalah amal Fulan dan Fulana, bapak guru ngaji, siapa pun

Dosanya semoga terampuni, amalnya semoga menggunung di mizan-Mu

dan kami yang masih tertinggal di bumi, kembali berucap Bismillah, semoga selamat kami di dunia dan di akhirat

*Selong, 12 April 2021

Sekian baris kata, semoga terselip doa baik, bagi almarhum Bapak Guru Ngaji saya. Tunas nurga bapak guru, muridmu hanya bisa kirim doa. Selamatlah engkau di dunia kubur, bersama ibu guru yang telah mendahului sekian tahun lalu. Aamiin, aamiin, aamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun