Seperti yang kita lihat bahwa dimana semenjak COVID-19 pemerintah bertindak dengan cepat, yaitu menutup semua jenis keramaian. Misal, tempat-tempat keramaian seperti tempat karaoke, atau spot pariwisata dan yang lainnya. Di Lombok, spot-spot pariwisata yang segera tampak sepi,  pantai-pantai  seperti Tanjung A'an, Pantai Pink, Gili Trawangan, serta Kuta Mandalika Lombok. Pantai Kuta, yang kini lebih dikenal sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Pantai ini berada di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat(NTB).
Tersebarnya COVID-19 ini ke Indonesia, sangat merugikan. Salah satunya, berdampak kepada para pedagang yang ada di kawasan pariwisata Kuta Mandalika Lombok ini. Untuk mencegah penularan virus semakin meluas, Â saat ini sebagian besar wisatawan tidak diperbolehkan datang.Â
Satu sisi, tindakan yang sangat bagus oleh pemerintah. Seperti juga dengan menutup tempat karaoke dan semua jenis-jenis pariwisata lainnya. Langkah-langkah tersebut, sebagai bukti bahwa pemerintah masih peduli sama masyarakatnya.
Sisi lain, nasib para pedagang asongan di tempat pariwisata Kuta Mandalika Lombok  menjadi sangat resah. Terutama karena sepinya wisatawan, pendapatan mereka jadi menurun drastis.
Sebelum pandemi, biasanya para pedagang asongan bisa memperoleh penghasilan cukup tinggi. Apalagi saat liburan, atau hari-hari besar perayaan agama Islam. Contohnya, saat libur lebaran, mereka bisa mendapatkan penghasilan harian 400rb rupiah, sampai setengah juta. Namun, sejak kunjungan wisatawan semakin sepi, bisa mendapatkan 50rb rupiah dalam sehari, Â sudah sangat beruntung.
Data di atas, saya dapatkan dari ngobrol langsung dengan beberapa pedagang di kawasan pantai Mandalika. Umumnya mereka menjual berbagai motif tenun khas Sasak. Mulai dari sarung,kain panjang, atau set songket. Sebagian pedagang lainnya, berjualan souvenirs atau mutiara Lombok.
Para pedagang asongan ini berjualan dengan cara berjalan kaki. Pantai Mandalika, Masjid Raya Nurul Bilad, sebagian kecil lainnya bahkan ada pula yang berjualan di Pantai Tanjung Aan. Satu pantai di sisi timur, sekitar setengah jam berkendara dari Mandalika.
Bagaimanapun, semoga pandemi segera berakhir dan kunjungan wisatawan bisa segera normal kembali. Tentu juga dengan harapan, agar nasib para pedagang asongan ini membaik kembali.
*Selong, 26 Januari 2021. Editor: Muslifa Aseani
Tulisan ini adalah Tugas Kuliah dari: Muhamad Redwan,Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang,jurusan Akuntansi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H