Di sela kesibukan rutin keluarga, dua hari di penghujung pekan menjadi yang paling ditunggu. Kesempatan berlibur bersama keluarga atau satu janji bersama teman dekat untuk lakukan satu kegiatan positif di luar ruangan. Apa saja?
Bagi keluarga saya, berenang bersama menjadi satu pilihan berlibur yang paling dinanti-nantikan. Di pantai hayuk, di kolam keluarga juga boleh pake bangeettzzz. Momen berlibur bersama, menebus kealpaan saya jika di satu wiken lain saya harus habiskan karena tanggung jawab pekerjaan.
Iyap. Dalam sebulan, meski saya sudah sepenuhnya ibu rumah tangga, kadang saya memiliki banyak wiken produktif yang memaksa saya tak bisa temani anak-anak yang justru sedang berlibur dari aktifitas sekolah mereka.
Salah satunya, temani Outing siswa-siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri Selong Lombok Timur (Lotim). Di mana? Di Rumah Kreatif Linsi, desa Sekomaq Paok Motong Lotim juga. Tepatnya Rumah Kreatif dan Bank Sampah Linsi, satu lembaga swadaya di mana sebagian rutinitas online saya, bersinergi sebagai media informatif lembaga kreatif milik Ibu Husni Harie ini.
Outing para siswa kelas V ini sama-sama belajar cara mengolah sampah rutin rumah tangga, memilahnya serta mengkreasikannya menjadi produk-produk yang bisa mereka manfaatkan.
Memilah Sampah: Biasakan menyiapkan tiga kantung atau tempat sampah berbeda. Kantung pertama bagi sampah-sampah plastik seperti kemasan sabun baik ukuran kilo pun sachet, minuman-minuman instan kemasan sachet plastik, bungkus-bungkus mi instan dan sebagainya. Kantung kedua, sampah-sampah kaleng, botol plastik atau bekas baterai tak terpakai. Kantung terakhir, untuk sisa-sisa makanan atau buah-buahan serta sayur mayur limbah dapur. Jika telah terbiasa lakukan ini, masing-masing jenis sampah masih bisa didaur-ulang.
Mengolah Sampah Plastik: Di sini, fokus pada sampah-sampah plastik di kantung atau tempat sampah pertama. Meski sudah disimpan terpisah, sampah tetap melalui proses pencucian dan pengeringan. Setelah menggunting bagian pinggir yang keras (sisi atas, bawah, kiri atau kanan), plastic-plastik yang bisa dikreasikan ulang ini siap dicuci. Tak perlu tambahkan sabun khusus, cukup dicuci bersama dengan kemasan plastic bekas sabun dan angin-anginkan atau jemur sampai kering.
Belajar menganyam, menjahit dan membuat vas bunga sederhana: Plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan serta digunting seukuran, dikelompokkan sejenis. Teknik lipatan sederhana yang diajarkan, lipat plastic menjadi dua bagian sama ukuran. Ulangi lagi satu lipatan, tetap dengan ukuran yang sama. Bagian terluar lipatan, dilipat ke arah dalam. Rapikan dengan bantuan gunting, lakukan pada 50 kemasan plastik agar bisa menjadi satu dompet receh kecil (teknik anyaman hasil lipatan awal ini, bisa dilihat di video).
Hari makin beranjak siang, teknik melipat, anyam dan jahit sudah dipraktekkan semua di depan siswa-siswa. Praktek berikutnya, membuat vas bunga sederhana dari gulungan karton tebal bekas penggulung kain meteran di toko-toko bahan kain serta perca sisa korden atau bahan jahitan. Dibantu peralatan sederhana: gunting, lem putih fox dan berbagai hiasan tempel lucu pun guntingan karakter-karakter kartun lucu dari kemasan plastik snack-snack favorit anak-anak. Tak sampai satu jam, berbagai vas bunga hasil kreasi sudah berjejer di meja, memastikan lem perekat benar-benar kering. Seru sekali saksikan langsung hasil kreasi dari 57 siswa-siswa SDIT Nurul Fikri Selong Lotim!
Sayang, hasil lipatan siswa-siswa putra yang saya dampingi tak sampai ke teknik menjahit atau tepatnya merangkaikan hasil anyaman menjadi satu dompet. Namun, salah seorang guru pendamping outing berhasil selesaikan anyaman dan membekal dompet yang diselesaikan sebagai oleh-oleh outing hari itu.
Tak terasa, serunya belajar bersama, sampai juga di waktu istirahat. Sholat dzuhur dan makan siang. Wah, salah seorang siswa putri tampak agak kelelahan. Keluarkan satu botol Minyak Kayu Putih Aromatherapy Rose dari tasnya, ia oleskan ke kening dan dua pergelangan nadi di lengannya. Saat saya tanyakan, ia mengaku sangat suka dengan wangi bunga mawar yang tercium plus membantunya tetap fit serta bersemangat tuntaskan outing hari itu.
Lesehan Elen relatif masih baru. Tiga kolam renang terpisah sekarang sudah terasa tak berbeda bagi putri sulung saya. Ia bisa berenang di banyak gaya dan memastikan saya tak khawatir melihatnya terjun ke kolam mana pun. Tentunya berbeda dengan adiknya, yang meski saya tak khawatir membiarkan juga ikut nyemplung di tiga kolam yang sama, bebek pelampung masih harus selalu dipeluknya erat.
Sore Sabtu kemarin, langit Selong kelabu. Nyatanya, sampai menjelang adzan maghrib atau jelang petang, tak ada hujan. Tetap saja saya tak mau ambil resiko. Membekal dua varian MKP Aromatherapy 60ml, Cajuput Oil dan Lavender, saya memastikan anak-anak yang berenang tetap fit serta lelap saat istirahat di rumah nanti.
Keluarga kecil saya sudah cukup lama mengakrabi Minyak Kayu Putih Cap Lang. Sejak masa kuliah saya, dua puluh tahun lalu, pun sampai dia anak saya tumbuh semakin besar. Mereka berdua terbiasa, ketika misalnya stok MKP menipis, mengingatkan saya saat belanja bulanan. Memasukkan salah satu kemasan MKP ke dalam list belanja.
Sekarang, 4 varian Aromatherapy MKP Cap Lang semakin lengkapi aktifitas keseharian kami semua. Mulai dari sang ayah ketika merasa terlalu lelah selepas rutinitas pekerjaannya, meminta dipijat sebelum istirahat malam. Wangi Lavender membantunya relaks dan peroleh tidur berkualitas serta terbangun dengan tubuh yang kembali fit. Di lain waktu, anak-anak yang kadang terlalu aktif bermain kadang masih enggan bangun serta berangkat sekolah. Wangi Green Tea yang membangkitkan semangat, serta booster bunga mawar –favorit putri sulung saya, membungkus tubuh mereka dengan kehangatan plus aromatherapy nan wangi. Menggugah semangat mereka untuk tetap bersekolah dengan tubuh yang segar.
Pertama, rutinitas harian. Di atas, aktifitas bersekolah harian anak-anak saya lekat bersama MKP Aromatherapy Cap Lang. Segarnya aroma-aroma favorit mereka, semakin menghangatkan pelukan bersama. Pelukan favorit saya dan anak-anak, penambah bekal semangat tuntaskan hari nan sibuk saat di sekolah, bermain sore serta selesaikan PR.
Kedua, kondisi ekstra seperti akhir pekan yang sibuk. Terutama bagi saya dan suami. Misalnya, saat lewatkan akhir pekan dengan menghadiri berbagai kegiatan terkait Rumah Kreatif dan Bank Sampah Linsi, aktifitas rutin seperti membersihkan rumah, mencuci pakaian keluarga tak lantas ditinggalkan. Istirahat malam Minggu kadang menjadi momen balurkan MKP Cap Lang bersama-sama.
Kondisi ekstra lainnya, misal pada para ibu hamil. Terutama di momen-momen kehamilan trimester awal. Ketika banyak aroma menjadi ujian berat, aroma segar serta favorit MKP Aromatherapy Cap Lang sangat amat membantu mengatasi mual.
Ketiga, outing saat cuaca buruk. Tinggal di kabupaten sisi timur Lombok, sekali waktu keluarga saya berkesempatan outing ke Lombok Barat (Lobar). Cuaca cerah di Lotim sering tak menjamin kondisi yang sama. Dua daerah terdingin di Lombok Tengah (Loteng) sering tetiba hujan. Meski sudah membekal jas hujan (kami masih gunakan motor untuk outing keluarga kecil kami), tetap saja tubuh menjadi agak lembab oleh tempias hujan. Berenang di pantai-pantai cantik di Senggigi Lobar plus berburu sunset indahnya, tubuh kami tetap terjaga bugar serta fit karena dibalut kehangatan serta aromatherapy yang memberikan sugesti segar dari MKP Cap Lang.
*Selong 30 Oktober
Akun Facebook Saya | Akun Twitter Saya | Akun Instagram Saya (Terbuka untuk Follower Baru, Ingatkan Saya Untuk Follow Back Akun Anda. Tampi Asih)
Tulisan ini diikut-sertakan di Lomba Blog Kayu Putih Aromatherapy Kehangatan dan Aroma Jadi Satu di Kompasiana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI