Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serunya Berprofesi sebagai Guide dan Penulis

31 Juli 2016   13:43 Diperbarui: 1 Agustus 2016   09:08 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silut biru Rinjani dari ruas jalan sisi utara Pulau Lombok. Dokpri

Tahun ini, kembali saya dipercayai satu rekan milis plus grup chat WA, membantu buatkan itinerary kelilingi Lombok. Total tujuh orang dengan lima anak-anak usia sekolah. Pembuatan itinerary plus persetujuan, saya akan menjadi guide mereka selama lima hari trip berwisata di Lombok, 7 sampai 11 Juli lalu. 

Ditambah pengalaman di libur pekan lebaran ini, sudah sekitar tiga kali (tiga hari raya di tahun berbeda) lebih saya harus meminta ijin ibu, menghilang di hari ke2 Idul Fitri demi temani tamu. Tentu saja saya sudah tak lagi mabuk kendaraan. 

Kemampuan berbahasa saya juga sudah bertambah. Tadinya hanya bahasa Sasak (bahasa ibu), Indonesia dan Inggris, saat ini saya sudah cukup terbiasa berbahasa Jawa. Empat bahasa dasar yang sangat membantu aktifitas saya yang erat dengan dunia kepariwisataan (guide atau host trip).

BIL di pagi buta. Dokpri
BIL di pagi buta. Dokpri
Putra bungsu saya, temani beberapa trip saya temani tamu. Dokpri
Putra bungsu saya, temani beberapa trip saya temani tamu. Dokpri
Desa Adat Sade Lombok. Dokpri
Desa Adat Sade Lombok. Dokpri
Trip-mate saya. Si bungsu dan ayahnya. Dokpri
Trip-mate saya. Si bungsu dan ayahnya. Dokpri
Beberapa organisasi ekstra lainnya yang ternyata akhirnya sama-sama ikut berkembang positif dengan 'profesi' saya saat ini, ekstra mengetik (saat SMP), pramuka dan pers kampus. Kemampuan-kemampuan yang sungguh berguna. Saat temani tamu, saya pastikan meminta ijin untuk ikut juga berburu foto-foto cantik. 

Sesekali, meminta salah seorang dari mereka menjadi model foto saya. Kisah perjalanan, koleksi foto dengan model serta latar yang sama cantiknya, berujung menjadi kisah perjalanan yang layak jual. Alhamdulillah, tiga tahun terakhir, beberapa kontrak kerja 6 bulan-an dipercayakan pada saya. 

Pekerjaan sayang yakini berawal dari kekuatan cerita di masing-masing kisah perjalanan yang saya tulis sebelumnya di blog-blog personal. Foto-foto yang sebelumnya saya unggah di akun-akun sosmed saya dengan pengantar kisah menggunakan bahasa Indonesia yang baik serta benar.

Skrinsot dari web travel blogger.
Skrinsot dari web travel blogger.
Berikutnya, beberapa keseruan pengalaman meng-guide-i serta menulis saya yang bisa dipelajari anak-anak saya;

Pertama, interaksi dengan orang baru bukanlah masalah besar. Pembiasaan positif berbahasa yang baik, bersikap santun, tak ragu lakukan norma-norma umum masyarakat kebanyakan (berbalas salam meski tak kenal, senyum ringan dan ucapan 'tolong' serta 'terima kasih' yang tak pelit) akan menjadikan interaksi tetap nyaman. Bukan tak mungkin, di lain hari orang asing tersebut menjadi network positif bagi lingkungan kerja kita.

Kedua, di jaman serba digital ini, sudah tak umum lagi mengekang satu hobi positif. Anak-anak saya bebaskan memilih ekstra yang disukainya. Sebagai orang tua, posisi saya terbesar menjadi supporter (dana, tempat curhat ketika terlalu lelah, teman diskusi menentukan ekstra mana yang harus berhenti dan yang mana yang maish mau dilanjutkan). 

Profesi saya saat ini berlatar belakang kesenangan mempelajari bahasa asing, membaca --yang kemudian jadi gatal' buat ikutan menulis seperti bahan-bahan bacaan selama ini, serta eksplorasi alam. Saya memang terlahir, tumbuh dan besar di Lombok. Namun, jika suami saya mengijinkan, saya akan sangat senang sekali jika dipercayai lakukan trip di luar Lombok.

Ketiga, pembelajaran kebiasaan manajemen waktu. Tiga tahun terakhir resign dari pekerjaan kantoran, status ibu rumah tangga justru memaksa untuk semakin siap melakukan pekerjaan kompleks. Sejak terbangun, harus terbiasa dengan rutinitas siapkan menu, memasak serta menghidangkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun