Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Sampah: Jejaring dan Eksibisi Internasional Plus Charity

30 Mei 2016   16:29 Diperbarui: 30 Mei 2016   17:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang enam tahun aktifitasnya yang 'dekat' dengan sampah, Aisyah Odist justru semakin sibuk. Pelatihan dan menjadi nara sumber di berbagai acara dinas terkait isu lingkungan hidup dari pemerintah, pun badan-badan lainnya seperti jadwal besok pagi yang akan mengisi pelatihan di Badan Narkotika Nasional Mataram Lombok. 

Kegiatan yang menyibukkannya sepanjang minggu, di samping kegiatan rutin sambangi berbagai bank sampah mitra plus binaan dari Bank Sampah NTB Mandiri (Bs NTBM) yang dikelolanya. Baik dalam rangka berbagi informasi terbaru seputar isu bank sampah, pun koordinasi berbagi bahan anyam untuk diolah menjadi bahan dasar. Berikutnya, akan dibentuk menjadi berbagai varian produk berbasis Art Recycle Design.

Memilih Lombok Eco Craft (LEC) sebagai brand varian produk-produk BS-NTBM, Aisyah sudah mengawal produk-produknya di berbagai eksibisi. Yang terakhir, menjadi partisipan melalui nama booth Eco Funk di Event  REGIONAL AUSTRALIA - ASIA CHAMBERS FORUM 2 di Darwin NT Australia pada 28 sampai 30 April lalu.

nt-darwin-574bfab88823bdd1069a5947.jpg
nt-darwin-574bfab88823bdd1069a5947.jpg
Lombok Eco Craft art recycle design Goes To Darwin

Menjadi salah satu peserta dari 17 delegasi Negara peserta lainnya, LEC memamerkan variasi produk-produk olahan berbasis Art Recycle Design. Variasi produk sangat beragam, mulai kombinasi anyaman dan teknik jahit (dompet, shopping bag, yoga mat, table sheet. LEC bekerja sama dengan Eco Funk-Azollabloom. Meski menjadi eksibisi pertama LEC di luar negeri, namun respon pengunjung terhadap produk-produk LEC cukup tinggi. Range harga produk mulai dari 40$ atau setara Rp 400.000,- an sampai 100$ atau senilai 1 jutaan rupiah. 

Booth Eco Funk dengan produk-produk LEC di Darwin Convention Center. Dokpri
Booth Eco Funk dengan produk-produk LEC di Darwin Convention Center. Dokpri
Pengunjung Event Territory Expo di Darwin 28 s.d 30 April 2016. Dokpri
Pengunjung Event Territory Expo di Darwin 28 s.d 30 April 2016. Dokpri
Selain menjual produk Art Recycle Design, LEC juga memiliki serta memproduksi produk-produk charity, dimana hasil penjualannya sebagai subtitusi pembelian buku-buku bagi para pelajar di desa Malaka kabupaten Lombok Utara NTB.

Happa merupakan produk charity dimana beberapa jenis daun atau bunga dikeringkan dengan teknik khusus. Diolah lagi, menjadi kombinasi hiasan pada produk recycle lainnya seperti shopping bag, hanging wall decoration atau table mat. Atau kombinasi dengan lukisan oleh para mahasiswa dari Universitas NTB.

Daun waru bahan dasar Happa dan kombinasinya menjadi shopping bag. Dokpri
Daun waru bahan dasar Happa dan kombinasinya menjadi shopping bag. Dokpri
Seorang pembeli produk Happa, Mr Nordin  Muhammad Ening dari Malaysia sangat tertarik dengan produk-produk dan sIstem yang dijalankan LEC dengan lembaganya Bank Sampah NTB Mandiri yang berkantor di Jalan Leo Ampenan Lombok Barat NTB. Ketertarikan bapak ini  melatari keinginannya kembangkan sistem serupa di Malaysia. Jejaring baru BS-NTBM dari negeri jiran, salah satu tetangga dekat Indonesia.

LEC juga bertemu dengan Ibu Kedutaan Besar RI, yang sebelumnya juga pernah melibatkan LEC di kegiatan desa Sukadana – Petiwung Lombok Selatan di kabupaten Lombok Tengah.

Selain kenalkan brand LEC yang tersemat di berbagai varian produk BS-NTBM bersama mitranya dari bank sampah-bank sampah di Lombok, Aisyah merasa pentingnya mengikuti event ini yang utama adalah visi sharing program-program lingkungan, pengembangan sistem bank sampah serta kebiasaan charity. Tak jarang Aisyah luangkan waktu lintas daerah kendarai motornya demi update teknik anyaman baru pada bank sampah-bank sampah mitra atau pihak lain yang tertarik belajar tanpa keharusan sediakan 'amplop'. Komitmen kedepankan berbagi ilmu yang efek besarnya mungkin baru terasa sekian tahun ke belakang. Di mana akan semakin banyak yang menguasai cara-cara mengolah limbah plastik khususnya, terhitung sebagai upaya mengurangi sampah plastik mengotori lingkungan sekitar.

BS-NTBM dan LEC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun