Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[100HariMenulisNovel] #30 ALUY

18 April 2016   12:45 Diperbarui: 18 April 2016   13:00 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Iya. Kak Arya dan anak-anak sudah pulang duluan. Aku memilih tidur di sini. Yuk, tarawih delapan rakaat saja?”

Aku mengangguk lemah. Tak ada yang lebih menenangkan lagi selain kepasrahan terwakil pada sujud ke pemilik semesta.

 ***

“Tolong ceritakan lebih banyak lagi. Mumpung ada mas Bagas, sekalian kami tahu siapa Galih dan Paman Jagat.”

“Seperti yang aku bilang tadi, Paman Jagat meninggal saat kak Putri masih berusia dua tahun. Saat itu, Galih masih bayi merah.”

“Kamu bilang aku sedang sakit saat paman Jagat meninggal?”

“Masuk ICU bahkan. Almarhum bapak tak ceritakan jelas sakit apa. Beliau hanya bilang, ibu kak Putri semakin terpukul. Terapi psikologis tanpa henti membuatnya mulai mau menerima kak Putri, namun kematian paman Jagat memaksanya mengulang lagi dari awal.”

Sesaat aku ingat perjuanganku sendiri dekati Fairuz. Kelembutan mamah Widya yang luar biasa, cinta dan kasih sayang tak berbatas dari mas Bagas, aku sembuh dan berhasil berikan ASI pada Fairuz sampai ia berusia dua tahun. Tiga bulan aku dipisahkan total dari Fairuz. Namun mamah Widya berkeras menungguiku demi ASI perah yang diberikannya pada Fairuz di kamar terpisah.

“Tentang baby blues ibu, bapak telah ceritakan padaku di hari ulang tahunku yang ke tujuh belas. Beliau memohon maklumku, hanya bisa untukku satu hari saja dalam sebulan. Beliau ingin memastikan, jarak antara kak Putri dan ibu teredam sempurna.”

“Aku minta maaf,” refleks aku berucap.

“Tak apa-apa. Bapak juga yang meyakinkan aku, kak Putri dan aku sangat mirip di banyak hal. Jadi, lama atau sebentar, ketika kita akhirnya bertemu, kita akan sangat mudah saling menyukai.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun