Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Amankah Kembangkan Dana di Forex Trading Online?

6 April 2016   11:43 Diperbarui: 6 April 2016   18:33 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi - forex (Shutterstock)"][/caption]Sudah tiga hari terakhir mata saya mau tak mau melirik ke salah satu iklan yang tampil di halaman depan portal jurnalisme warga ini. Iklan apa? Yup, seperti judul di atas, tak lain tak bukan iklan tentang forex.

Kenapa enggan abaikan dan kemudian malah menjadikannya satu tulisan baru saya? 

Selang tiga tahun lalu, jenjang karier terakhir saya tercatat sebagai CS Manager dari salah satu exchanger e-currency, alat tukar bekal utama ber-trading forex online. Web kantor saya sudah tak bisa diakses karena memang sudah ditutup. Namun jejaknya masih terbaca dan saya gunakan sebagai cover tulisan ini.

Bergelut menjadi customer service layanan penukaran tersebut, sedikit banyak pengetahuan saya terbuka. Selain memang menjadi kewajiban saya mengetahui dengan baik standar-standar FAQ (Frequent Asking Question-Pertanyaan umum yang paling sering ditanyakan) web kantor saya tersebut, pengetahuan pribadi yang saya dapatkan terasa lebih berharga. Jelas belum mencapai lepel konsultan untuk kemudian setiap ulasan saya berbayar. Namun lebih kepada unsur sebaran informasi positif, agar bersama-sama mengetahui, apa dan bagaimana itu exchanger forex-forex trading-trading forex online.

[caption caption="Foto yang dipajang di halaman CS Contact web kantor saya dulu. DokPri"]

[/caption]Tiga istilah utama di ulasan saya ini akan mudah ditemukan melalui mesin pencari online favorit Anda. Jadi, ijinkan saya menggambarkannya menggunakan bahasa yang saya pahami dus semoga niatan awal saya sampai. Ada sedikit pengetahuan Anda yang bertambah, bertalian dengan judul serta ide utama yang saya pilih.

Pertama, exchanger (alat penukar, tempat penukaran, menukarkan) itu prinsip kerjanya mirip dengan money changer. Pembeda utamanya, bahwa exchanger hanya membantu Anda menukarkan mata uang online (e-currency), bukan mata uang real (baca: nyata). Paypal? Ya, Paypal memang salah satu jenis e-currency yang femes dan akrab bagi para netizen. Tapi, tak ada satu pun exchanger yang bisa membantu Anda menukar Paypal. Mengapa? Paypal memiliki kebijakan hanya layani exchange melalui web resmi mereka.

Jadi, Anda tak bisa tukarkan dolar ke rupiah atau sebaliknya di exchanger. Pergilah tukarkan ke money changer terdekat.

Kedua, memang ada e-currency lain selain Paypal? Ya. Banyak. Lima tahun terakhir, selalu menarik mendiskusikan satu kata kunci ini saja dengan bos saya (terima kasih untuk ilmu-ilmunya ya Pak). Terutama ketika akhirnya beberapa exchanger baru mulai bermunculan di beberapa kota besar lain di Jawa. Menjawab kebutuhan klien loyal kantor, kantor saya pun akhirnya membuka "keran" layanan, bekerja sama dengan e-currency lokal. Sebelumnya, sering kali harus lakukan kontak telepon langsung ke CP (contact person) e-currency luar yang menjadi layanan utama kantor saya waktu itu. Percakapan yang singkat, padat, dan jelas. Kami sudah lakukan transfer dan permintaan agar proses deposit dana segera dilakukan.

Beberapa klien loyal, kadang memilih memasang robot yang membantu aktivitas trading mereka. Keterlambatan sedikit saja proses deposit dana, profit trading bisa lenyap di hitungan detik.

Ketiga, amankah kembangkan dana di forex trading online? Sengaja saya tekankan ulang sesuai judul yang saya pilih di atas, karena inilah yang paling sering dipertanyakan para pemilik dana. Jadi? Ya, AMAN. Tapi, ini yang harus Anda lakukan untuk dapatkan keamanan tersebut:

  1. Kelola sendiri dana yang ingin Anda gunakan untuk trading forex. Di sini saya tak bermaksud menafikan keberadaan para broker trading. Jika memang harus melalui broker, pahami dengan jelas semua (saya ulang, semua) klausul MoU Anda (jika ada berkas offline) atau disklaimer yang umumnya sudah dituliskan dengan sangat detail di masing-masing web resmi broker tersebut.

  2. Akses akun trading Anda dari komputer atau laptop personal. Sesering mungkin saya dan beberapa teman lain di bagian CS menekankan ini pada para klien kantor baru atau yang baru mulai mengenal trading. Jamak diketahui, begitu banyak aplikasi "nakal" yang memang tujuan utamanya untuk mencuri kombinasi user dan password seseorang. Bahaya teramat besar bagi aktivitas trading. Web layanan e-currency luar juga sangat mewanti-wantikan poin ini, karena mereka tidak bertanggung-jawab atas kehilangan dana karena kecerobohan trader sendiri.

  3. Belilah antivirus ampuh yang resmi dan selalu up to date. Mengapa? Ini meminimalkan risiko akun trading Anda dimasuki berbagai macam jenis virus, terutama virus dengan "skill" mencuri dana, yang mumpuni. Well, saya tak bisa berpanjang lebar membahas apa iya virus bisa mencuri uang? Intinya, jangan enggan tambahkan investasi untuk antivirus terbaik.

  4. Wajib dan hanya gunakan satu akun email. Mirip seperti poin sebelumnya, ini langkah antisipatif agar dana Anda aman. Jangan pernah tergoda berikan alamat email yang Anda gunakan untuk akun trading atau exchanger demi alasan apa pun. Langkah tambahan lainnya khusus untuk poin ini, usahakan password Anda berbeda untuk semua akun yang Anda gunakan terkait aktivitas trading. Saya pribadi, sampai saat ini masih terbiasa buat password akun lebih dari lima belas digit. Meski hanya akun sosmed, rasa sakitnya tuh di sini akun FB saya dimasuki pihak lain, justru ketika sedang online masih enggan move on.

  5. Wajib dan selalu logout dari akun trading Anda meski Anda hanya ingin pergi ke toilet. Terkesan anjuran yang lebay, tapi jika Anda sedang mengelola dana trading di angka lebih dari sembilan digit, percayalah ini saran yang cukup penting.

Keempat, kalau saya tertarik untuk trading, di manakah dana (baca: uang) saya berada? Bagian ini termasuk FAQ femes di tim CS exchanger mana pun. Jawabannya, exchanger tidak menyimpan satu sen pun dana Anda. Exchanger membantu menukarkan dana, di mana akun exchanger Anda hanya akan berisi jejak rekam transaksi penukaran saja. Dana Anda aman, tetap berada di rekening bank milik Anda sendiri sepanjang Anda sedang tidak ingin melakukan pembelian dana e-currency. Atau, ada di rekening web e-currency yang Anda gunakan. Saya ambil contoh lagi menggunakan Paypal. Selama Anda tidak mentransfer dana Paypal Anda, saldo Paypal Anda sama sekali tidak akan berkurang.

Keenam, mengapa saya harus upload ID dan masih pula ditelepon untuk verifikasi data? Ya, inilah yang akhirnya menjadi kebijakan utama layanan kantor saya dulu. Proses verifikasi yang sangat amat tidak nyaman bagi yang berniat "nakal" dan tidak mengelola dananya sendiri dus sampai pun lakukan trading. 

Meski exchanger tidak menyimpan satu sen pun dana para trader, jejak transaksi modal atau dana yang digunakan selama trading menjadi catatan mahapenting. Baik itu Anda trader personal, komunal (komunitas trader yang membuka jasa membantu tradingkan dana pihak ketiga) pun broker resmi. 

Siapa pun tak ingin berakhir di kasus hukum, apalah lagi sampai melibatkan institusi-institusi penegak hukum. Namun, jika sampai terjadi, proses pengamanan berlapis yang telah Anda usahakan, jejak transaksi yang kredible baik di pihak exchanger, web trading atau broker akan sangat membantu Anda perjuangkan hak Anda.

Bagaimanapun, jika akhirnya Anda tergoda kembangkan investasi dengan gunakan dana lakukan trading forex (terutama online, dasar utama ulasan saya ini), usahakan mengawalinya sesuai tips sederhana saya di atas. Dus, menurut saya, tetap jauh lebih aman jika Anda mengelolanya sendiri.

*Selong 6 April.

Referensi:

-List Exchanger Indonesia Versi Komunitas Forex.

- Jejak terakhir Indochanger di dawhois.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun