Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maulah Saja, Karena Aku Sayang

14 Februari 2016   10:36 Diperbarui: 14 Februari 2016   11:30 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="DokPri: Orange SunSet Senggigi Beach-Lombok"][/caption]Jika setiap ingin yang menyimpul pada 'Aku mau ... ', berujung pada setiap jawab yang tegas membilang 'Ya sayang, segera aku ... yaaaa'.

 

'Aku mau kamu menyayangi anak-anak sepenuhnya'

'Ya sayang, segera aku lakukan. Kamu yang sabar yaaaa'

'Aku mau kamu sabar berikhtiar cukupkan rezeki keluarga kecil kita'

'Ya sayang, segera aku ikhtiarkan yaaa. Kamu bantu doa. Juga sabar yang luas jika rezeki kita hari ini masih tak sebanyak yang kita butuhkan'

'Aku mau tas sebagus yang aku lihat di instagram'

'Ya sayang, segera aku tambah ikhtiarku perbanyak rezeki. Tapi tolong jangan paksa aku korupsi yaaaa'

 

Kali lain...

 

'Aku mau kamu berikan waktu sepenuhnya untuk anak-anak'

'Ya sayang, segera aku temani mereka. Terimakasih sudah kamu ingatkan yaaaa'

'Aku mau mendoan hangat yang lezat'

'Ya sayang, segera aku gorengkan. Sesap dulu kopi hitammu yaaa. Mendoannya menyusul sebentar lagi'

'Aku mau kamu peluk semalaman ini'

'Ya sayang, segera aku hangatkan hati dan setiap aliran darahku. Semoga pelukku hangatkanmu selamanya'

'Aku mau kamu...'

'Ya sayang, segera aku menjadi mu'

 

Kisah lain...

 

"Aku mau kado yang indah dan toblerone hitam yang besar'

'Ya sayang, segera aku belikan yaaa'

Sebaliknya...

'Aku mau sedikit manis bibirmu'

'Ya sayang, segera aku kamu halalkan. Tak hanya manis bibirku, seluruh hidupku milikmu'

 

Hari ini...

 

'Aku mau kado yang banyak dan pesta ulang tahun terindah'

'Ya sayang, segera aku hiasi rumah sederhana kita dengan kertas warna-warni. Balon serupa pelangi di setiap sudut. Jika kado rezekimu hari ini masih tak sebanyak yang kamu ingin, yakinlah kado doa ayah dan bunda pengiring sisa hidupmu. Menjadi anak terbaik, berguna bagi agama, bangsa dan negara. Setidaknya, di hari ini, kebahagianmu sungguh berguna bagi ayah pun bunda. Marilah senyum bersama. Meski hanya dengan doa, tak selalu di hari ini, di setiap detik nafas berkah hidup kita bisa selalu beroleh bahagia. Seyakin ayah dan bunda, kamu anakmu masih selalu percaya itu kan yaaaa'

 

*Selong 14 Februari

Sedikit olah diksi untuk keponakan yang berulang-tahun ke7 di hari ini. Pun bagi para penikmat kasih sayang dimana pun berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun