Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisakah Melewatkan Pagi 2016 Pertama di Lombok?

3 Desember 2015   17:40 Diperbarui: 3 Desember 2015   17:45 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DokPri: Siluet Lombok dari atas feri penyeberangan Lembar-Padang Bai, 2009 silam.

Tentu saja bisa.

Sejak penutupan terakhir di pertengahan Nopember lalu, Bandara International Lombok (BIL) sudah lancar dengan aktifitas harian. Hilir mudik berbagai maskapai, mengantar para penumpang sesuai tujuannya masing-masing. Momen libur panjang Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 di depan mata. Para pegiat pariwisata Lombok sudah siap memberikan pelayanan terbaik, selain wujud dari diakuinya Lombok sebagai Destinasi Wisata dan HoneyMoon Halal Dunia terbaik versi World Halal Travel Summit Abu Dhabi-UEA pun kesempatan 'menebus' efek penutupan BIL yang nilainya cukup besar.

Sebenarnya, Lombok masih bisa selalu diakses, karena jalur darat dan lautnya sudah cukup mendukung. Misalkan, jika bisa tetap landing di Ngurah Rai Bali, perjalanan bisa diteruskan melalui darat dengan menyeberang dari Pelabuhan Padang Bai ke Lembar. Penyeberangan juga tersedia dengan beberapa jenis kapal cepat, speed boat, cruise atau perahu carter dari privat tour.

Saat ini salah satu dermaga, meski disebut mini, bersandar langsung di area belakang Pasar Seni Senggigi seperti saya ulas terpisah di SINI. Yang patut disayangkan, jika karena tingginya demand akses ke Lombok minus jalur udara yang sedang tutup, harga tiket dibanderol tinggi.  Economically understandable, tapi tidak berperi-kepariwisataan (frase khusus ciptaan saya).

Terbaru, Minggu pagi 29 Nopember lalu, suami saya --yang berburu pagi di Labuhan Haji (Lombok Timur) demi pose memancing berlatar sunrise, telanjang mata saksikan bumbungan debu dari arah Rinjani. Sayang, gadget andro murah yang digembolnya tak mampu menangkap pemandangan tersebut. Jadi, seperti Mbak Mike Reyssent bilang, kadar infonya meragukan secara no pic is hoax.

Info yang kadarnya lumayan naik, sedikit, ketika seharusnya lusa ini (Sabtu) suami saya diajak rekan kantornya survei jalur pendakian maksimal sampai Pelawangan Sembalun harus menelan kecewa karena pintu pendakian melalui desa Sembalun Lombok Timur masih ditutup. Sumber info penutupan beragam, dari rekan-rekan sesama pendaki Lombok, pun info terpisah dari kakak lelaki saya yang kebetulan PNS BPBD kabupaten Lombok Timur. 

Kabar kelabu bagi para pendaki yang kadung skedulkan sunrise 2016 mereka di puncak 3726 mdpl Rinjani.

Kabar yang umum di update beberapa akun sosmed yang mengkhususkan diri pada Rinjani, luar dan dalam negeri, salah satunya saya kutip bebas:

... To follow up a letter from the head office of the National Park of Mount Rinjani no S.1425/BTNGR/-1/2015. Starting October 28th, 2015, the trekking activities to Mount Rinjani temporarily closed until an unspecified time.
For safety is expected that all trekker / visitors to obey the Rinjani National Park rules and regulations...

Info di atas dari ranah FB Rinjani Trekker, lebih lengkap lagi bisa juga mengintip web mereka di SINI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun