Pertama, saya tak yakin sanggup sepintar Anastasia, 'berani' berhenti di atas segala kecukupan materi yang diperolehnya sebagai 'si penurut manis'nya lajang super sukses, ganteng dan 'so hot' serupa Grey. Kedua, saya sama tak yakinnya bagaimana harus bersikap, ketika mungkin Anastasia adalah putri, saudara atau sahabat perempuan saya. Jika ia berhenti, berapa lama bisa kembali menjadi sosok semula dan hilangkan 'trauma' selama menjadi 'partner kerja' Grey? Saya tak menampik, sedikit banyak, mind set serba 'Amerika' masih lekat di keseharian saya. Paling minimal, penguasaan dan usaha mempertahankan skill berbahasa Inggris-Amerika. Namun, meski terkesan 'menarik', saya pribadi merasa agak 'ngeri' dengan 'kisah cinta' Grey dan Anastasia.
Kembali ke 8 mm, 'kesenangan' Grey serasa hanya kulit bawang dari, saya masih merasakannya sebagai, sesuatu yang MENGERIKAN.Â
Tuhan, saya benar-benar berharap, seluruh persinggahan saya di bumi, tak seorangpun lingkungan terdekat saya menjadi bagian dari apa yang terjadi di film 8mm. Na'udjubillah hi minha.
Atau pun jika 8 mm terlepas sama sekali dari apa itu Human Traficking, harapan saya tetap sama. InshaAllah, aamiin. Karena keterpisahan dengan orang-orang yang kita cintai, adalah penderitaan cukup besar sebagai manusia yang memiliki hati nurani.
*Selong 22 Nopember
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H