Fakta ini sudah mendarah-daging dalam sastra dan jarang yang mempersoalkannya. Alasannya tak enak hati tanya-tanya transport atau honor. Selain itu, panitia pun "keenakan" (untuk tidak mengatakan: kebangetan) mengundang orang untuk baca puisi, cerpen, dan menjadi narasumber tanpa memberi transport.Â
Seharusnya, jika panitia tidak punya anggaran atau tak ada sponsor sehingga tak ada honor, sejak awal harus disampaikan kepada (calon) pembaca puisi  atau narasumber. Jadi mereka bisa menimbang bisa hadir atau tidak. Jangan sampai sastrawan harus ngutang sana-sini untuk ongkos angkutan ke acara tersebut.Â
Tapi sedapat mungkin hindarilah mengundang orang (siapa pun) sebagai narasumber atau membaca puisi secara gratisan. Setidaknya gantilah ongkos angkutannya. Itu pun harus dijelaskan sejak awal. Supaya sama-sama enak, sama-sama asyik. Mari kita kikis tradisi mengundang narasumber atau pembaca puisi secara gratisan. Sastrawan jangan hanya diberi 2M alias "Makasih Mas" atau "Makasih Mbak". ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H