Mohon tunggu...
Aisyah Asafid Abd
Aisyah Asafid Abd Mohon Tunggu... -

Writer dan teacher, jatuh cinta bahasa Indonesia dan baca koran, suka akting Reza Rahardian. tulisannya dimuat di aisyahabdullahjournal.blogspot.com dan cerpeninspiratifindonesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hati Milik Siapa?

24 Juni 2015   12:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:10 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Lanjut ketika bertemu hati ini begitu berat, dengan egonya saya berbicara dalam hati. Kamu salah apa? Km sdh minta maaf? Tp dia tdk bls? Itu urusan dia? Kicau hati dibisikin syaitan.

Tapi Allah maha baik, memberi hati yg baik. Sudahlah minta maaf saja secara langsung? Bisik dlm hati. Saya pun minta maaf kpd temanku. Menjabat tangannya "semoga dosa kita saling berguguran" ucapku.

Kalian tahu enggak ketika saya salaman dengan teman saya. Siapa yg nangis? Syaitan, dia nangis...karna misinya gagal. Hahahaha grin emoticon

Lalu tentang sikap, sahabatku bingung tentang sikap tetangganya yg mendiaminya selama 1 tahun. Selama ini ia tetap sabar menghadapi org yg sdh menyakitinya, mencaci makinya.

Ini memang ujian terberat apa yg tdk dilakukan semua dilimpahkan kepadanya (fitnah).

Sahabatku dituduh oleh Fulan (perempuan berjilbab panjang, agamis) bahwa ia telah menggangu suaminya.

Padahal menurut ukuran sahabat saya yang baru hijrah (Alhamdulilah semoga Allah menjaga hatinya) Ia merasa biasa saja menyapa suami si Fulan karna mereka bertetangga.

Ilmu dan kebiasaan yang membuat hati merangkum perbedaan. Sehingga menimbulkan perdebatan hati (syaitan meniupkan secara bersembunyi dalam hati).

Kenapa demikian, kenapa hati si Fulan tersebut diselipkan api cemburu? (Kinerja syaitan mba broo) ini lho!

Pertama, Saya ingin bertanya pada (Fulan) perempuan yang memang menjaga hijabnya, berjilbab panjang, bahkan kerap bercadar bagaimana perempuan tersebut bersikap pada lelaki yg bukan muhrim?

Kedua, sahabat saya perempuan yang tdk memakai jilbab saat itu, pergaulannya biasa saja, berbaur dengan siapa saja, bagaimana ia bersikap kpd lelaki yg bukan muhrim? Dan sahabatku belum tahu ilmunya (maklum baru hijrah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun