Oleh: Aisyah Asafid Abd
Waktu itu sahabatku mendapatkan musibah (sakit) ia begitu terlihat sedih dengan apa yang terjadi dalam hidupnya. Ia menangis dengan tersedu-sedu. Lalu saya mengatakan bahwa sakit merupakan penghapus dosa kita. Ketika mendengar itu ia baru saja mengetahuinya. Dan ia mempunyai dua pandangan lain. Yang pertama, apakah iya sakit merupakan penghapus dosa? Lalu yg kedua dia menangis semakin menjadi karna ia menyadari begitu banyak dosanya. Saat itu, saya lupa akhir dari menenangkannya.
Tapi sejujurnya saya benar-benar iri dengan sahabatku. Allah benar-benar melimpahkan keberkahan untuknya. Kudengar selalu cerita ajaib-ajaib yg ia alami dalam kehidupannya.
Bukan penilaianku hanya saja saya ingin mengungkapkan perasaan yang Allah labuhkan dalam hati ini. Saya benar merasakan Allah begitu sayang pada sahabatku ini. Dengan liku skenario-Nya dalam kehidupan sahabatku ini, Allah tidak melepaskan begitu saja..ia pada ahirnya kembali pada agama Allah. Atas khendak-Nya.Lahaulawalakuataillabillah.
Hadits riwayat Tirmidzi, seakan membenarkan. Inilah bunyinya:
Abu Abbas Abdullah bin Abbas ra. berkata, suatu hari aku berada di belakang Rasulullah saw. [membonceng], Beliau bersabda, “Nak, aku hendak mengajarimu beberapa kalimat: Jagalah Allah, pasti Dia menjagamu. Jagalah Allah, Dia senantiasa bersamamu. Jika kamu memohon sesuatu, mohonlah kepada-Nya. jika meminta pertolongan, mintalah tolong kepada-Nya. Ketahuilah seandainya semua umat manusia bersatu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, mereka tidak akan mampu kecuali yang sudah ditetapkan Allah untukmu. Dan seandainya semua umat manusia bersatu untuk mencelakakanmu, mereka tidak mampu kecuali keburukan yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu. Pena sudah diangkat dan tinta sudah kering.” (HR Tirmidzi. Dia berkata, hadits ini hasan shahih)
Subhanallah Maha besar Allah. Apa yang Allah anugerahkan dalam kehidupan kita adalah khendak-Nya. Daun yg jatuh dari pohonnya pun atas khendak-Nya. Terlebih apapun yg telah terjadi dalam kehidupan kita. Astagfirullahaladzim.
Saudara-saudaraku setelah pertemuan dengan sahabatku tiba-tiba malam itu ia memberi pesan:
Assalamualaikum, sesungguhnya sakit itu menghapus sebagian dosaku.... berarti masih ada sebagian lagi. Lalu dihapus pake apa?
Ketika saya mendapat pesan dari sahabatku saya hanya bs membalas pesannya : taubat nasuha(taubat bersungguh-sungguh dan tdk akam mengulangi kesalahan dimasa yg lalu). Sejujurnya saya tahu bahwa jawabannya kurang menyakinkanya.
Selain itu ada perasaan lain, saya benar2 takjub dengan sahabatku ini.