Mohon tunggu...
Aisyah Asafid Abd
Aisyah Asafid Abd Mohon Tunggu... -

Writer dan teacher, jatuh cinta bahasa Indonesia dan baca koran, suka akting Reza Rahardian. tulisannya dimuat di aisyahabdullahjournal.blogspot.com dan cerpeninspiratifindonesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Isi Hati Lelaki yang Kehilangan Arah

18 Juni 2010   21:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melihat halaman hidupku kini
Pudar sudah harapan aku dan kamu
kau tau kita telah membuat kesalahan
Aku mengambil beberapa kenangan dan jatuh dari waktu ke waktu
seandainya aku berada di sana untuk menarik apa yang telah aku lalui
aku sudah mengelilingi jalan ini sekali atau dua kali
tapi aku masih tetap tak mampu berkata apa apa
Bertanya kepada seisi kamar bagaimana kita sudah sejauh ini
Jawabannya tertulis di mataku..
aku tak bisa melupakanmu..

Setiap kali aku melihat kamu, Sayang, aku melihat sesuatu yang baru
Yang membawaku lebih tinggi daripada sebelumnya dan membuat aku ingin kamu
Aku tidak ingin tidur malam ini, bermimpi hanya membuang-buang waktu
Ketika aku melihat apakah tujuan hidupku telah datang
aku masih berharap bahwa semua itu adalah kamu

aku sudah ditinggalkan, aku mencintai, aku kehilangan...
aku sudah membayar sebagian rasa sakit itu, apa semua belum cukup ?
mungkin aku sudah ke neraka dan kembali lagi
Melalui semua itu hanya untuk bisa selalu bersamamu
Untuk semua kata-kataku ,yang tidak sempat ku katakan, dan semua hal yang aku lakukan

Setiap kali aku melihat kamu, Sayang, aku melihat sesuatu yang baru
Yang membawaku lebih tinggi daripada sebelumnya dan membuat aku ingin mencintaimu
Aku tidak ingin tidur malam ini, bermimpi hanya membuang-buang waktu
Ketika aku melihat apa hidupku telah datang untuk tentukan takdirku
kuharap itu adalah kamu

kamu dapat mengambil dunia ini pergi
kamu adalah segalanya yang ada padaku
Hanya membaca garis pada wajahmu
aku sudah merasa nyaman
tapi aku telah melakukan kesalahan..
kesalahan karena tak ingin kehilangan kamu..
apa kamu pahami itu ??
apa kamu peduli aku ??

sekarang apa aku harus terus menerus meratapi malamku
di saat matahari telah berulang kali terbit di hatiku
sungguh, aku tak ingin meninggalkan semua kenangan ini
kamu terlalu indah bagiku
hadirmu menyelamatkan hidupku
aku cinta kamu seutuhnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun