*A* ku dipaksa untuk menerima kondisi nyata yang nyaris membunuhku
*N* amun, aku berusaha bangkit dan bangkit kembali walau harus tertatih-tatih
*G* umpalan awan pun terus mengiringi, seakan berkata aku adalah teman sejatimu...
*T* iada henti aku berpikir, berusaha, berharap dan berdoa
*A* gar semuanya segera sirna, agar semuanya segera musnah bersama lenyapnya duri-duri tajam dalam dada
*K* abut tebal selalu mengiringi langkahku, seakan mengantar ku pada takdir yang telah tertulis beribu tahun yang lalu
*P* undak ku tak lagi cukup kuat memikul beban yang berat
*E* ntah sampai kapan...
Lelakon hidup ini seperti duri-duri berserakan di sepanjang jalan.
*R* indu belain kasih sayang orang-orang tercinta semakin jauh, seperti mengejar hembusan angin yang berlalu
*N* alarku pun sering tak jalan dan aku mengalami kebuntuan