Tertunduk lesu, lidah pun menjadi kelu. Mata hati menerawang jauh saat tiba-tiba entah bagaimana pintu pembatas jama'ah laki-laki dan perempuan itu terbuka. Ya....pintu itu terbuka lebar dan panjang.Â
Ada lelaki berparas amat tampan duduk menatap ku, dia tidak bicara apapun. Tetapi matanya yang indah, terus melihatku. Melihat dan melihat, seakan menembus jantung hati ku.Â
Allah.... Siapakah dia ?
Kenapa dia menatap ku seperti ini ? Adakah yang salah dengan hatiku.. adakah hal yang tak baik, bersembunyi dibalik segumpal darahku ?Â
Aku menjadi malu, menjadi tidak mampu dan tertunduk lesu. Assalamualaikum ya rasulallah... Assalamualaikum... Begitu tiba-tiba bibirku berucap. Dan lelaki tampan itu tersenyum seperti membalas salamku.
Airmata ku terus mengalir, semakin deras dan deras. Aku semakin tidak berdaya.
Aku menghela nafas panjang. Berusaha menarik diriku ke alam sadar ku. Dan... Subhanallah...saat mataku mulai kubuka, pertemuan singkat itu, usai sudah.
Semua kembali seperti semula. Sekat pembatas antara laki-laki dan perempuan, menutup lagi.Â
Astaghfirullahal adzim. Kenapa sesingkat ini ? Kenapa secepat ini. Kenapa aku tak bisa bertahan tetap berada di alam bawah sadar ku ? Ini pertemuan yang paling indah.
Pertemuan yang takkan pernah terjadi lagi se umur hidup ku. Kecuali ada kehendak dari yang maha bijak.