Mohon tunggu...
Yanuar Sadpodo
Yanuar Sadpodo Mohon Tunggu... -

Seorang 'mantan' pengamat musik yang kini berkecimpung dalam bidang ekonomi (baca: cari uang untuk anak istri)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Game berjudul "Pendidikan di Indonesia"

21 April 2012   05:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:20 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Final Stage "UN"
Monster    : harapan orang tua masuk sekolah negeri part II
Ammo    : pensil rajah, cuci kaki ibu

Note: Jika anda atau anak anda mengalami "game over" di level ini, silahkan hubungi developer game di alamat berikut -> pengaduan@kemdikbud.go.id

Level 3 : SEKOLAH MENENGAH UMUM
Beberapa stage tersulit :

Stage "Matematika part II"
Monster    : trigonometri, diferensial, integral, dkk
Ammo    : handphone 3g yang bisa fb (apa hubungannya? mayoritas lebih memilih fb-an daripada dengerin Pak Tri Margono jelasin sin cos dan tangen)

Stage "Kimia"
Monster    : asam, basa, garam, hidrolisis, hidrokarbon, dkk
Ammo    : handphone lengkap dengan headset untuk mencegah kantuk

Group Stage "Kenakalan Remaja"
Monster    : narkoba, pornografi, mall, cafe, diskotik, rumah temen, rumah pacar, hotel, dsb
Ammo    : iman, bimbingan orang tua dan lingkungan yang mengakomodasi minat mereka ke hal-hal positif

Final Stage "UN"
Monster    : jatah minim kursi perguruan tinggi (itupun kalau orang tuanya mampu secara finansial)
Ammo    : ada yang menggunakan istighosah, ada juga yang menggunakan bocoran, banyak juga yang dua-duanya

Level 4 : PERGURUAN TINGGI

Pada level ini, tidak ada stage yang istimewa. Yang paling sulit adalah justru setelah lulus. Kenapa? Karena setiap tahunnya, Indonesia berhasil menciptakan 1,3 juta pengangguran baru. Angka itu didapat dari pertumbuhan angkatan kerja per tahun sejumlah 2,9 juta dikurangi pertumbuhan lapangan kerja yang hanya 1,6 juta. Kalau memang nggak kebagian ya mudah-mudahan kita semua bisa menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, amiiiiin. Kalau nggak punya modal? Pinjem bank. Kalau nggak punya agunan? Pinjem saudara. Kalau nggak punya saudara? Pinjem temen. Kalau nggak punya temen? Nasib sampeyan naas banget ya???????

Sebelumnya mohon maaf, gambaran di atas hanyalah sebuah opini jika tidak bisa disebut kritik. Bagi anda yang masih usia sekolah, don't try this at home.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun