ADAT DAN SOSIAL Â MASYARAKAT
 DESA SENGKATI MUDO
KECAMATAN MERSAM KABUPATEN BATANG HARi
Penulis : Asep Suwendi
Mahasiswa UIN STS JAMBI
   Sengkati Mudo adalah Salah satu desa yang berada di kecamatan Mersam kabupaten Batang Hari ,desa ini merupakan desa pemekaran dari desa sengkati Kecil. Pembentukan  desa ini di tetapkan oleh Pemkab Batang Hari berdasarkan Perda No.19 tahun 2012,yang terdaftar di kemendagri berdasarkan Permendagri No 39 tahun 2015.
   Sebelum adanya pemekaran, desa sengkati mudo masih bergabung menjadi bagian wilayah dari desa sengkati kecil yang tepatnya berada di sebrang sungai batang hari.Desa ini berjumlah jumlah penduduk 2700 jiwa, 661 kartu keluarga (KK) dengan luas wilayah 3.100 Ha.Sehingga desa sengkati kecil  mengalami pemekaran menjadi dua bagian yaitu desa sengkati mudo yang memiliki 1670 jiwa, 330 kartu keluarga (KK) dengan jumlah luas wilyah 1633 Ha.
Adapun Desa Sengkati Mudo mempunyai batas-batas :
a. Sebelah Utara dengan Wilayah Desa Bukit Kemuning
b. Sebelah Selatan dengan Wilayah Desa Sengkati Kecil
c. Sebelah Timur  dengan Wilayah Desa Sengkati Baru
d. Sebelah Barat dengan Wilayah Desa Tanjung Putra
      Dengan masyarakat yang bermata pencarian sebagai petani sawit,karet dan padi serta pengumpul batu koral dan pasir.Kemudian masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan lintas batang hari--tebo menjadikan desa sengkati mudo dengan rata-rata masyarkat yang cepat berkembang dari segi perekonomiannya.Ini tidak lain karena letak yang strategis melainkan karena anugrah tuhan yang maha ESA menjadikan desa Sengkati Mudo lebih cepat berkembang.
      Warga desa sengkati mudo kecamatan mersam kabupaten Batang Hari yang hampir separuhnya masyarakat menganut agama islam,yang telah memiliki nilai-nilai kehidupan masyarakat melayu yang kental dengan adatnya dan menjunjung nilai --nilai kebenaran  serta sifat masyarakat  yang menjunjung nilai gotong royongan dan kekeluargaan dibina oleh pemerintah melalui Lembaga Adat,  Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT).Disinilah peran aperatur desa dan lembaga adat untuk membina masyarakat untuk tetap mengutamakan kebiasaan adat yang berlaku di desa.Inilah yang menjadikan ciri khas dari desa yag baru di bentuk yaitu desa Sengkati Mudo.
      Kehidupan Adat dan Sosial masyarakat desa Sengkati Mudo tidak terlepas dari adat melayu yang dalam hal ini di gambarkan di dalam falsafah Minangkau ''Adat Basandi Syarak,Syarak basandi Kitabullah'' yang bermakna bahwa Segala perbuatan (tindakan) atau pekerjaan hendaknya selalu berpedoman atau mengingat aturan adat dan agama, jangan hendaknya bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat di lihat dari kebiasaan masyarakat yang mengutamakan aturan adat di dalam kegiatan sehari-hari seperti adat menikah,adat yang masih menggunakan adat melayu acara syukuran dengan diadakan kumpulan di suatu tempat yang di akhiri acara tersebut dengan makan bersama,pembacaan yasin dan tahlil yang di laksanakan di setiap hari jum'at, dan adab berbicara,bertamu,mengundang tamu,adat ketiak orang meningggal dunia.
      Dalam kehidupan sosial lainya masyarakat desa Sengakti Mudo sangat menjaga kesilaturahmian dan kekompakan serta lebih mengutamakan kepentingan umum di bandingkan kepentingan pribadi.Seperti contoh gotong royong pembuatan pos ronda,kompak dalam melaksanakan kegiatan,
pembersihan makam,acara syukuran dengan mengundang satu desa serta acara lain yang berkenaan dengan kehidupan social masyarakat.Sedangkan adat di desa Sengkati Mudo sendiri terdapat lembaga adat  yang terjaga baik struktur adat dan pelaksanaan adat di desa Sengkati Mudo.      Dan tentunya bahasa yang di gunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa Sengkati Mudo ialah bahasa Melayu.Meskipun ada beberapa masyarakat yang menggunakan bahasa daerahnya masing-masing ,barang tentu ini merupakan keberagaman bahasa yang di satukan dengan bahasa melayu di dalam lingkungan kehidupan sosial orang melayu. Adapun keunikan sendiri di dalam menyelenggarakan suatu kegiatan  tentu kebiasaan masyarakat selalu menggunakan pengeras suara yang besar (Son Sistem) dan di akhir acara makan-makan di teruskan dengan masyarakat yang berkarokean sebagai puncak kebersamaan dan telah terlaksanannya suatu acara.
      Kemudian dalam melaksanakan acara,terkhususnya acara syukuran dan peringatan hari penting dalam penyambutan tamu ,masyarakat desa selalu menyuguhkan segelas teh/kopi di damping dengan jajanan tradisional ini menandakan bahwa pemilik hajat menerima baik tamu yang di undang da di akhir acara akan di sungguhkan makanan inti.Hal yang barangkali orang-orang melayu selalu hidangkan yaitu tempoyak ikan patin dan ikan nila selalu menu utama dalam menyuguhkan hidangan kepada tamu,terkecuali ada beberapa acara lain yang menghidangkan gulai nila dan gulai daging kerbau atau sapi.
     Dan setelah acara selesai semua lapisan masyarakat ikut terlibat dalam bersih-bersih dan ibu-ibu saling membantu mencuci perabotan kotor.Sehingga bukan hanya di acara puncak makan-makan saja yang kompak ,melainkan setelah acara tersebut selesai masyarakat masih bergotong royong.Disinilah kami ikut dan berperan aktif dalam membantu acara tersebut sampai akhir.Ini merupaka pengalaman yang berharga untuk kami terhadap kekompakan masyarakat desa Sengkati Mudo.
      Di Desa ini pula terdapat makam datuk panjang yang merupakan salah satu tokoh adat sekaligus tokoh masyarakat dari desa Sengkati Mudo.Kami dari KKN gelombang dua dari UIN STS JAMBI berkesempatan berkunjung ke makam dengan Di damping oleh masyarakat desa  membersihkan sekaligus mengirim doa untuk Allmahrum Datuk Panjang.Di samping berjiarah ke makam tersebut,kami juga membantu masyarakat membersihkan dedaunan,rating dan sampah di pemakaman umum desa Sengkati Mudo.
      Terjalinnya hubungan masyarakat yang harmonis, barang tentu di dukung dengan adanya keyakinan bersama dan nilai gotong royong yang kuat bahwa keberhasilan dalam membangun desa harus di sokong saling merangkul baik adat ,masyarakat dengan masyarakat,aperatur desa dengan masyakarakat,da masyarakat dengan masyarakat di sekitar desa artinya orang lain dengan cara menjaga hubungan silaturahmi.
      Kesan mendalam  menilai adat dan sosial masyarakat di desa Sengkati Mudo bahwa,kerukunan desa bukan tercipta dengan sendirinya,buka tercipta atas dasar kekerasan dan paksaan,bukan pula terciptanya karena menyingkirkan orang lain,bukan pula dengan menghilangkan pendapat orang lain.Melainkan dengan acara musyawarah adat duduk sama rata berdiri sama tinggi, Kecil tak disebut nama. Besar tak dihimbau gelar yang kecil,menerima pendapat orang lain dan menyaring mana yang lebih baik di antara yang terbaik dalam memutuskan suatu perkara.
      Bapak kepala desa Sengkati Mudo Trisno S.Kep selalu mengarahkan kami dibantu dengan lembaga adat dan semua masyarakat utuk ikut serta di dalam kegiatan yang selalu menjadi kebiasaan di desa.Ada kesan sendiri ketika berada di kampung lain yang jauh dari kebiasaan di kampung sendiri,namun ada pepatah mengatakan ''Dimana kamu berpijak disitulah langit di junjung'' . Maka dari itu pula ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi kami medapatkan pembelajaran,ilmu dan pengetahuan akan adat yag ada dan kehidupa social masyarakat yang ada di desa Sengakati Mudo kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari.
      Adapun pesan dari kami ,selalu jaga kekompakan desa ,libatkan semua lapisa masyarakat dalam memecahkan perrmasalahan,jalin silaturahmi yang terikat kuat dan saling merangkul bukannya saling menjatuhkan satu sama lainnya.Semoga Desa sengkati Mudo Menjadi desa yang mandiri dan selalu memegag teguh aturan adat dalam kehidupan sosial masyarakat.
Terima kasih
Asep Suwendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H