Mohon tunggu...
Monica Niken Wulandari
Monica Niken Wulandari Mohon Tunggu... Seniman - PNS Polri, Musisi, Pengajar, Suka Traveling, Ibu dari Do dan Re, Suka sesuatu yang baru

Menulis bebas apa yang ada di pikiran saya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mau Kaya Jangan Jadi PNS

8 Juni 2021   12:00 Diperbarui: 8 Juni 2021   12:10 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu belakangan berita cairnya Gaji ke-13 muncul mewarnai beberapa portal berita online. Sepertinya menjadi PNS adalah manusia paling beruntung saat ini karena tidak terdampak pandemi. Ada benarnya juga sih. 

Tapi tahukah Anda berapa gaji PNS? Banyak berita besaran gaji PNS beredar dan anda bisa membaca. Bagi yang sedang mencari pekerjaan dan berminat menjadi PNS, sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu besaran gaji sesuai dengan latar belakang pendidikan anda. 

Kalau anda ingin kaya, menjadi PNS bukan pilihan yang tepat. Tapi jika anda ingin mengabdi dengan hidup dijamin oleh Negara, mungkin menjadi PNS adalah jawabannya. 

Abdi Negara itu tugasnya mengabdi, tidak bisa bebas pergi tanpa ijin, bekerja sesuai aturan, dan kunci utamanya adalah: MENGABDI. Jangan dibayangkan hidup PNS itu kaya raya. Untuk hidup layak, menyekolahkan anak 2 (dua) pun masih harus berhemat. Skep kami menjadi PNS, sebagian besar sudah sekolah di Bank terpercaya. 

Jika ada PNS yang menyimpan dengan rapi Skepnya di rumah, bisa dipastikan warisan orang tuanya lebih dari cukup atau mempunyai usaha sampingan, atau pasangan hidupnya mempunyai pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi atau kemungkinan terburuknya adalah korupsi. Tentu kita semua tidak akan memilih jalan terburuk kan? 

Menjadi PNS dengan masa kerja 1-5 tahun ingin punya rumah, sudah pasti harus mengajukan pinjaman ke Bank. Karena kebutuhan rumah tangga saat ini dengan gaji yang diterima, membuat kami tidak bisa memakai tas LV atau Hermes. 

Kalaupun kami memakai tas LV asli, tidak akan ada yang percaya, iya kan? Saya pernah mencatat dengan rapi di buku, apa yang kami belanjakan, kebutuhan satu bulan. Yang ada malah membuat saya berpikir keras dan menambah pekerjaan. Saya lebih pasrah kepada Tuhan saja. 

Sampai sekarang kami hidup berkecukupan, cukup makan, cukup sekolah, bisa bepergian naik mobil alias taxi online, anak-anak sehat dan bahagia. Ukuran bahagia memang berbeda-beda. Pergi naik gunung bisa mencapai puncak adalah hal yang membuat saya bahagia. Bermain di kali mencari ikan juga hal yang membahagiaakn untuk saya dan anak-anak. Bersyukur atas apa yang kita punya tentunya membuat kita lebih sehat dan mencegah penyakit hati yang akan menjalar ke seluruh tubuh. 

Demi meningkatkan ilmu, jabatan dan kesejahteraan, saya rela menjaminkan Skep untuk melanjutkan kuliah S2. Setidaknya saya memberikan contoh kepada anak-anak saya, bahwa pendidikan sangatlah penting.  

Tinggal di rumah dinas, mendapat fasilitas kesehatan dari BPJS saja sudah membuat kami merasa nyaman. Kesehatan kami ditanggung negara atas pajak dari masyarakat. 

Terima kasih masyarakat yang sudah membayar pajak untuk kesejahteraan hidup kami dan saatnya kami membalas budi baik anda dengan bekerja sebaik-baiknya yang kami mampu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun