Mohon tunggu...
Habibah Lutfiani
Habibah Lutfiani Mohon Tunggu... Arsitek - haloo

semangattt

Selanjutnya

Tutup

Nature

Warna-warni Kampung Caping Wonoanti

5 Juli 2019   18:15 Diperbarui: 5 Juli 2019   18:17 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Desa Wonoanti merupakan salah satu daerah yang berada di Kabupaten Trenggalek yang terkenal akan sentra industri bambu. Oleh karena itu, mahasiswa UM yang melaksanakan KKN di Desa Wonoanti menggagas ide untuk mendirikan sebuah kampung yang bernama Kampung Caping. 

Kampung caping didesain sedemikian rupa sehingga membuat Warga Desa Wonoanti semakin bangga akan desanya.  Tujuan didirikan kampung caping ini yaitu membuat tempat wisata edukasi yang didalamnya terdapat Warga Desa Wonoanti yang hampir keseluruhan bermata pencaharian sebagai penganyam bambu, sehingga apabila terdapat masyarakat yang sedang berkunjung di kampung caping dapat belajar. 

Selain itu keberadaan kampong caping ini nantinya tidak hanya dikenal oleh warga Desa Wonoanti saja melainkan dikenal oleh masyarakat luas. Sealain itu, keberadaan kampung ini diharapkan dapat mengenalkan potensi yang dimiliki oleh Warga Desa Wonoanti ke kancah yang lebih luas sehingga nantinya UMKM yang berada di Desa Wonoanti semakin maju.. 

Dalam proses pembuatan kampung caping ini tidak serta merta dibuat dalam waktu sekejap, melainkan dibutuhkan pesiapan-persiapan serta izin kepada Warga Desa Wonoanti. Pendirian kampung caping dibantu oleh pemuda Desa Wonoanti dan warga sekitar.

Kamis, 4 Juli 2019 Mahasiswa KKN UM melaksanakan acara yang cukup besar yaitu berupa OPENING KAMPUNG CAPING DAN CLOSING CEREMONY MAHASISWA KKN UM WONOANTI yang dilaksanakan di RT 20  RW O7, Dusun Manggis, Desa Wonoanti, Kabupaten Trenggalek. 

Pada acara ini dihadiri oleh bapak camat dan para perangkat Desa Wonoanti serta dimeriahkan oleh seluruh Warga Trenggalek. Pada acara tersebut terdapat penampilan tari tradisional seperti tari caping, turonggo yakso dan tari midhat-midhut. 

Selain itu juga terdapat perlombaan permainan tradisional yang pesertanya anak-anak. Pada malam acara peresmian kampung caping terdapat hiburan elekton yang dihadiri oleh masyarakat degan penuh sesak. 

Serangkaian acara tersebut dilaksanakan hinngga pukul 22.00 WIB. Kebetulan sekali pada saat hari tersebut, Dosen Pendamping Lapangan dan juga LP2M hadir untuk mengadakan monev. Meskipun mahasiswa KKN UM Wonoanti belepotan mempersiapkan sana sini, 

namun kehadiran dari pihak UM menjadi kebahagiaan tersendiri karena dapat menyaksikan kerja nyata dari Mahasiswa KKN UM Wonoanti. Keberadaan kampong caping ini semoga memberikan dampak positif terhadap Kabupaten Trenggalek pada umumnya dan Desa Wonoanti pada kususnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun