Di masa pandemi ini, e-learning sudah menjadi tren baru dalam dunia pendidikan. Istilah e-learning memiliki arti banyak yang disesuaikan dengan beragam penggunaan saat ini. Namun pada dasarnya e-learning memiliki dua tipe, yakni synchronous dan asynchronous. E-learning dengan tipe synchronous menjadikan proses pembelajaran terjadi pada saat dan waktu yang sama antara tenaga pendidik dan peserta didik yang memungkinkan adanya interaksi secara langsung.
Dalam pelaksanaannya, metode synchronous ditandai dengan kedua subjek pendidikan saling terhubung dalam satu kelsa virtual secara bersamaan. Di mana guru memberikan materi dalam bentuk makalah atau slide presentasi sementara murid mendengarkan, mengajukan pertanyaan, maupun berkomentar secara langsung. Metode ini adalah proyeksi dari kelas nyata namun bersifat maya, atau biasa disebut virtual classroom.
Sedangkan tipe asynchronous berarti belajar tidak pada waktu bersamaan. Peserta didik dapat mengabil jadwal pembelajaran yang berbeda dengan pendidik waktu memberikan materi. Asynchronou sangat popular dalam e-learning lantaran peserta dapat mengakses materi pelajaran dimanapun dan kapanpun. Peserta dapat melakukan pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat berdasarkan rentang jadwal yang sudah ditentukan. Sementara itu materi pembelajaran dapat bentuknya inovatif seperti bacaan, animasi video, permainan edukatif, tes, kuis dan pengumpulan tugas.
Keberhasilan  pembelajaran  daring  tidak  hanya  dipengaruhi  dari  peran teknologi internet saja, tetapi juga dipengaruhi dari kualitas Sumber Daya Manusia. Teknologiinternettidak akan memberikan pengaruh yang signifikan apabila SDM sebagai  operator  atau  pengguna  tidak  memiliki  pengetahuan  serta  keterampilan yang  baik  dalam  penggunaan  dan  pengelolaan  teknologi.  Untuk  itu  pemahaman megenai teknologi menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran daring. Teknologi   internet   dalam   pembelajaran   daring   berperan   sangat   penting, dikarenakan tanpa adanya teknologi internet dapat menghambat pembelajaran yang dilakukan  secara  online.  Teknologi  internet  juga  berpengaruh  bagi  siswa  atau mahasiswa  untuk  mencari  bahan  pembelajaran  yang  kurang  mereka  pahami. Teknologi  internet  dapat  memberikan  manfaat  yang  banyak  dalam  menunjang kegiatan pembelajaran.
Disamping  itu  hambatan  dalam  pembelajaran  daring  datang  dari  peserta didik. semangat belajar peserta didik selama proses pembelajaran daring menurun dibandingkan  ketika  pembelajaran  tatap  muka  langsung.  Berdasarkan  penelitian yang sudah dilakukan sebelumya oleh Adhetya Cahyani, Iin Diah Listiani, & Sari Puteri  Deta  Larasati  (2020)  menunjukkan  bahwa  motivasi  belajar  peserta  didik yang  mengikuti  pembelajaran  daring  selama  pandemi  menurun.  Â
Penurunan motivasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kondisi selama pembelajaran daring yang mewajibkan peserta didik untuk belajar di rumahnya masing-masing, sehingga memaksa mereka untuk mempelajari serta memahami materi pelajaran secara mandiri, pendidik tidak dapat mendampingi dan mendidik peserta didik secara langsung, sehingga pendidik tidak dapat melakukan tindakan seperti pemberian reward-punishment,pemberian motivasi, menegur, dan lain  sebagainya.  Sedangkan  tindakan-tindakan  pendidik  tersebut  yang  dapat menguatkan  motivasi  peserta  didik.  selain  itu  efektivitas  waktu  belajar  juga mempengaruhi  motivasi  belajar  peserta  didik.Â
Peserta  didik  merasa  sulit  dalam menetukan waktu  yang tepat untuk belajar di rumah.  Lingkungan sosial  keluarga yang kurang kondusif menyebabkan peserta didik tidak dapat fokus untuk belajar. Melihat  hambatan  tersebut  menjadi  tantangan  tersendiri  bagi  pendidik  maupun peserta  didik.  pendidik  diharuskan  lebih  berinovasi  dalam  mennetukan  cara  atau metode  dalam  menyampaikan  materi  agar  peseta  didik  mampu  menerima  materi dengan  mudah  meski  tidak  disampaikan  secara  tatap  muka  langsung.  Sedangkan peserta didik dituntut agar bisa beradaptasi dengan kondisi dan situasi seperti saat ini. Secara garis besar tantangan pendidikan selama pandemi Covid-19 menyangkut budaya  akademik,  yang  meliputi   nilai,  sikap,pengetahuan,  keterampilan,  serta kesiapan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan literasi teknologi.
Teknologi memiliki peran vital dalam menunjang proses pembelajaran daring di masa pandemi. Kesulitan dalam menggunakan teknologi haruslah segera diatasi dan segera beradaptasi dengan kondisi yang menuntut demikian. Proses transisi pembelajaran dari tatap muka ke dalam bentuk digital ini bukanlah hal yang mudah dihadapi. Namun di sisi lain ini menjadi suatu peluang dan momentum tersendiri, yang dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi metode pembelajaran di era digital. Karena bagaimanapun teknologi ialah kunci pembelajaran daring. Maka di sinilah pentingnya optimalisasi teknologi dalam menunjang pembelajaran di masa pandemi.
Berkembangnya  teknologi  pendidikan  sampai  saat  ini,  memberikan  warna-warni dalam proses pembelajaran. Diantara dampak teknolohi pendidikan di masa pandemi  yaitu, pertama, terciptanya  berbagai platformpembelajaran. Â
Hal  ini memberikan  kemudahan  bagi  guru  dan  peserta  didik  dalam  menjalani  proses pembelajaran  jarak  jauh.  Hadirnya platformyang  dapat  digunakan  memberikan pengetahuan  dan  pengalaman  baru  pada  peserta  didik  mengenai  perkembangan teknologi.  Baik aplikasi, web/blog, video, podcast ataupun  yang lainnya.  Adanya platformbelajar seperti ruang guru, zenius, dll dapat menjadi jembatan peserta didik dalam  belajar.  Memudahkan  mereka  dalam  memahami  pembelajaran  yang dilakukan dengan tidak tatap muka.Kedua,  teknologi  pendidikan  memudahkan  peserta  didik  dalammencari sumber belajar.Â
Melihat dari media pembelajaran yang digunakan saat pandemi ini, peserta didik lebih leluasa dalam mencari sumber belajar. Menggunakan jaringan nternet  dan  media  yang  telah  tersedia,  peserta  didik  dapat  mengakses  sumber belajar  yang  mereka  butuhkan.  Â