Mohon tunggu...
Mushbir Shiddiq
Mushbir Shiddiq Mohon Tunggu... -

menulis membuka pintu rejeki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita di Pisahku

4 Juni 2013   12:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tahu besar egoku

Mengharapmu sepanjang waktu

Tapi aku pun harus tahu

Musim semi bukan tuk selamanya

Tuk hiasi alam melukis keindahan

#

Aku tidak mungkin menjadi bumi

Yang bisa berharap mesranya sinar mentari

Yang memancar menolak malam

Selalu bersama bagai pantai dan lautan

#

Adakalanya lahar tidak panas

Adakalanya air tidak basah

Adakalanya angin tidak sejut

Dan kamu meninggalkanku

#

Aku tahu besar egoku

Mengharapmu sepanjang waktu

Tapi aku pun harus tahu

Perginya hujan menghadirkan pelangi

Melukis cakrawala di sebrang mentari

Memberi keindahan dalam perpisahan

#

Dan aku tahu memang besar egoku

Mengharapmu sepanjang waktu

Dan aku pun harus tahu

Tentang satu... kita tidak lagi satu

#

Selamat jalan teman

#

@ Singaparna, 16 Maret 2004

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun