Mohon tunggu...
Muhammad Mushab
Muhammad Mushab Mohon Tunggu... -

yah, manusia biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Perjalanan

24 Januari 2010   12:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:17 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja kali ini begitu berbeda dengan senja-senja yang telah lama aku lalui, senja ini seakan menuliskan seberkas kata perpisahan untuk ku dan kota Jakarta terkhusus lagi untuk insan-insan yang telah lama memiliki ruang dan tempat dalam relung hati ini. Namun, perpisahan ini bukanlah sebuah akhiran, karena meskipun jasad terpisah namun hati ini tidak mungkin akan terpisah oleh ruang yang hanya semu, bahkan perpisahan ini menjadi awal gaya hidup baruku untuk menyusun bata-bata bangunan impianku sejak kecil.

secarik kertas yang disebut ishol oleh Abi telah diterimanya dua hari yang lalu, ishol tersebut terapit diantara kertas-kertas paspor yang telah berstempel Visa Entry untuk memasuki negeri mesir di secarik belahan kertas, dan yang pasti Tiket menuju negeri itu pun telah terlampir dengan rapi pula, itulah berkas yang telah lama dinanti oleh abi, kertas yang lama telah dititipkan kepada Ustadz hilal untuk pengurusannya ke Mesir guna kelanjutan studiku yang telah tertunda setahun yang lalu, dan senja ini telah tertulis takdir seorang anak adam untuk mengakhiri masa penantianya.

"san ati-ati yah nyetirnya nggak usah ngebut-ngebut yah, entar maghribkan mo terbang " tegur Umi membangunkanku dari alam tak sadar ku itu.
"nggak kok mi Cuma lari 70 ," menjawab sambil kaget,
"wahh san ini kan dalam kota masa larinya 70, kurangin lagi tuh gasnya, yang baik tuh buat dalam kota yah sekitar 30-40, ini bukan jalan tol."
"Yah deh mi orang lagi asyik juga,"
Ingat hati-hati, umi nggak suka kalo nyetirnya begitu, tiru dong pak wawan, pelan nyaman dan selamat, kalo disetirin pak wawan umi kayak naik pesawat, nggak terasa bawaanya ngantuk aja, tuh cirinya supir yang bagus.

umiku memang suka sekali kuatir, suka histeris dan lebih kayak pelatih bola ketika memarahi anak buahnya kalo sedang naik kendaraan, itu semua terjadi kalo yang nyetir orang-orang terdekatnya tapi wajar sih namanya juga rasa sayang ah pasti takut kenapa-napa lah, dan salah satunya yah kejadian tadi, yaitu tak kala anaknya yang nomor satu ini lagi nyetir, ato om Yan tapi, kalo sama om ku lebih seru lagi! soalnya yah...., omku yang satu ini kalo udah dikritik, maka dia membalasnya dengan gencar dan pantang menyerah apalagi kalah, sehingga terlihat seru dan menarik untuk disimak oleh orang lain terutama penumpang yang ada disebelah keduanya

san, kalo udah sampe mesir belajar yang rajin, yaah ?
Insya Allah mi,
Jangan jadi orang liberal lo, kalo mo jadi liberal mendingan kuliah di UIN aja, ngapain jauh-jauh Cuma kalo untuk jadi orang yang menantang Allah, mendingan di rumah aja nyetir rental bantu-bantu umi lagian rakyat indonesia udah banyak dibikin pusing ama orang kayak gitu.

Yah nggaklah mi, ih ngapain lagi, kurang kerjaan.aja
Oh ya, mi aq di sana dua tahun aja yah, kan katanya ke Mesir buat belajar bahasa Arab doang, yah jadi kalo dua tahun aja cukup dong ?
Yaah jangan dong, masa Cuma dua tahun, kurang tu!
betah-betahin aja idup di sono, masa kalah ama nabi yusuf, nabi yusuf aja betah hidup di sono.
Yaaah umi..! dua tahun sekali aja deh kalo gitu pulangnya, boleh yaah ?
Iyah, iyah lihat aja nanti kalo ada rizqi juga umi suruh pulang kok. Udah cepetan kita ke konter dulu beli hp buat di mesir nanti,
Oh yah, beli di Ambasador aja mi, tuh udah keliahatan gedungnya.
yah deh tapi masih ke buru nggak ?
eh nggak usah deh sekarang udah jam empat nih, mendingan langsung aja ke rumah soalnya Uwo juga mau ikut nganter ke bandara.
Ok deh.
Dan jangan lupa abis ini jemput Uwo yaah di kelapa gading.

Kring, kring, nada dering hp umi berdering
Assalamu`alaikum Upik lagi dimana, gimana persiapan ahsan ke mesir udah siap belum ?
Wa`alaikum salam Belum nih Ni da, masih kurang, Hp aja belum dibeli waduh ke kejar nggak yaah kalo ke konter nyari hp dulu ?
Udah nggak usah pusing nyari Hp, pakek aja Hp Si Siti, entar dibawain deh,
jadi berangkat jam berapa ?
Yaah kira-kira abis maghrib,
Yah udah enta ditunggu di cawang yaah, jangan lupa yah pik.
Insya Allah Ni,
Wassalamu`alaikum Wr Wb.
Percakapan telpon pun berakhir, dan sekitar lima belas menit lagi kami akan tiba di kediaman tercinta keluarga, aku memang sangat sibuk sekali sebelum hari keberangktan ku ini, disamping abi lagi nggak ada di rumah, aku adalah anak pertama yang harus menggantikan abi untuk menolong umi kemana aja, kapanpun dan dimanapun

Akhir-akhir bulan romadhon seperti ini, biasanya aku dan abi ada di mesjid untuk i`trikaf di sana sampai malam syawal menjelang, tapi romadhon kali ini aku tidak bisa menemaninya, karena jadwal keberangkatan pesawatku menuju mesir terdaftar 5 hari sebelum hari Raya Idul Fitri, sungguh keadaan yang dilematis, disaat orang lain menyiapkan hari kebahagiaanya bersama sanak keluarga, aku justru harus menyiapkan bekal perpisahanku dengan keluargaku menuju alam antah berantah disebuah negeri dongeng yang lebih dikenal dengan nama mesir.

****
Untain awan putih di luar jendela pesawat terbang seakan menemaniku di kesendirian perjalananku yang panjang ini, setiap ukiran dan coraknya seakan berusaha menghibur kesendirianku, yah inilah aku dengan modal kesendirianku ini aku mencoba mengarungi luasnya lukisan alam mesir, setelah menunggu lama, sekitar hampir 15 jam. aku pun bisa merasakan penerbangan perdana dalam hidupku, sebelumnya pesawat kuwait ini dinyatakan tidak layak terbang diakibatkan cuaca buruk di sekitar bandara international Soekarno-Hatta, sehingga pihak perusahaan yang bersangkutan terpaksa untuk mengambil keputusan agar penumpang dialihkan penerbangannya jam 2 Siang esok harinya.

" apa, nggak jadi terbang ?" teriak seorang separuh baya berjas lengkap dengan dasi yang melingkar dilehernya menandakan ia seorang berkelas dan memiliki kedudukan yang penting disebuah perusahaan ternama, ditambah tas laptop yang ia sandang membuat aku semakin yakin bahwa ia setidaknya ia bukan orang sembarangan.

"apa nggak salah, masa dengan masalah hujan sedikit saja penerbangan harus gagal sih, pokoknya saya minta uang saya kembali lagi ! gara-gara kalian janji dengan klien ku terpaksa batal." Tambahnya, seakan amarahnya meluap seiringi setiap kata-kata yang ia keluar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun