Tegasnya Islam terhadap pelaku penista agama tercermin dari sikap Khalifah Abdul Hamid ketika merespons pelecehan kepada Rasulullah saw. Prancis menggelar teater yang melecehkan Rasulullah SAW. Atas kejadian tersebut Khalifah Abdul Hamid berkata kepada duta  Prancis, "Jika kalian tidak menghentikan pertunjukan tersebut, maka tunggulah kehancuran dunia di sekitarmu."
Sikap tegas dan berwibawa seperti ini seharusnya dimiliki oleh pemimpin kaum muslim. Namun, hari ini umat akan terus dihina karena tidak ada pemimpin muslim yang lantang dan berani membela agama. Akibat ketidakadaan khilafah sebagai institusi politik, umat berada dalam kepiluan yang panjang. Umat tersekat-sekat oleh negara bangsa, terpisah karena kepentingan masing-masing negera, terhalang oleh sekularisme yang melekat dalam pikiran dan perasaan umat. Akibatnya, tidak pernah tergambar betapa indahnya persatuan umat dalam naungan Khilafah.
Muslim saat ini jauh dari pemahaman dan gambaran kehidupan Islam. Persatuan umat Islam dalam Khilafah dianggap sebagai perkara sulit terwujud. Akan tetapi, memang inilah yang Barat inginkan dari umat Islam, yakni hilangnya keyakinan dan kepercayaan diri umat sebagai umat terbaik.
Penerapan syariat Islam memberi dampak pada penjagaan agama dan akidah. Agama benar-benar dijaga kemuliaannya. Penerapan syariat dalam tataran negara pun meniscayakan penjagaan terhadap rakyatnya. Menjaga persatuan dan kesatuan untuk tidak terpecah belah dan diinjak-injak oleh bangsa lain.
Tak pelak hanya dengan penerapan Islam secara kafah, agama ini terlindungi. Alhasil, seruan penegakan syariat Islam harus terus disuarakan agar umat memahami bahwa satu-satunya pilihan hidup terbaik saat ini dan seterusnya adalah diterapkannya syariat Islam di segala aspek kehidupan. Wallahualam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H