Mohon tunggu...
Musdhalifah
Musdhalifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi konsentrasi Pekerjaan Sosial Prodi Interdisciplinary Islmaic Studies Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, merupakan mahasiswi sekaligus santri Pondok Pesantren Wahid Hasyim.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Peringatan Hari Santri

22 Oktober 2024   22:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   22:44 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari santri merupakan moment penting yang memiliki sejarah panjang. Tanggal 22 Oktober ini di pilih sebagai peringatan, bukan karena sebab hal ini karena dalam sejarahnya santri memiliki dedikasi, semangat dan perjuangan melawan penjajah.
Perlawanan yang dilakukan oleh santri baik berupa fisik, non fisik dan intelektual di lakukan secara bersama untuk menjaga keutuhan NKRI. Tidak hanya santri, para kiyai ikut berperan dalam melawan para penjajah dengan menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran.  


Peringatan hari santri tidak terlepas dari resolusi jihad yang di deklarasikan oleh Kiyai Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama pada 22 Oktober 1945. Resolusi jihad merupakan seruan untuk melawan penjajah pasca kemerdekaan untuk mempertahankan bangsa Indonesia.
Sejak di diresmikan pada tahun 2015, peringatan hari santri tidak hanya sekedar moment peringatan, akan tetapi sebagai bentuk refleksi diri agar menjadi pribadi yang baik dan lebih baik. Refleksi ini sangat penting di tengah gempuran arus globalisasi yang mudah menggoyahkan semangat dan akhlak santri. 

Maka, dalam keadaan ini penting membangun karakter yang mampu menyongkong bangsa ini dari keterbelengguan, dengan menanamkan nilai religius, nasionalis, integritas, kemandirian dan memiliki kepekaan sosial diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk menciptakan para generasi yang tidak hanya religius tapi memiliki kelima nilai karekater  yang tidak hanya berguna untuk dirinya, akan tetapi bermanfaat untuk lingkungannya.
Ini menekankan bahwa hari santri bukan hanya selebrasi akan tetapi bentuk refleksi diri salah satunya memiliki semangat belajar dan dapat memberikan manfaat kepada sesama.


Di era globalisasi saat ini, refleksi peringatan hari santri yang dapat dilakukan adalah menjadi santri yang bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban serta perannya sebagai seorang santri.  Peran santri tidak hanya mengaji, akan tetapi tugas santri paling utama adalah melestarikan tradisi pesantren yang telah di ajarkan dengan tetap menyesuaikan perkembangan zaman saat ini. Mengaji di Pondok Pesantren yang di ajar langsung oleh Kiyai dan Bu Nyai merupakan bagian dari tugas santri agar mendapatkan keberkahan dan kemanfaatan ilmu. Selain itu menjadi santri harus memiliki pengetahuan yang luas,  mental yang kuat dan berdaya saing tinggi. Pelajaran yang telah diajarakan di Pondok Pesantren saat ini telah membuktikan bahwa pesantren dapat menyeimbangkan dengan perkembangan zaman saat ini. Kurikulum yang tertata, sarana dan prasarana yang mumpuni tidaklah seimbang jika tidak disertai dengan kegigihan santri dalam menuntut ilmu sebagai menjadi kunci utama kesuksesan. Maka di peringatan hari santri ini mari bersama-sama menata niat kembali, untuk menjadi pribadi yang baik, bersungguh-sungguh agar dapat memberikan kemanfaatan untuk sesama.

Selamat Hari Santri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun