Mohon tunggu...
Musdalifah 017
Musdalifah 017 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Keutamaan Puasa Pada Tanggal 9 dan 10 Muharram yang Jarang Orang Ketahui

8 Juli 2024   03:06 Diperbarui: 8 Juli 2024   04:21 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bersumber dari detik.com

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Dari hadis Abu Qotadah Al Anshori, beliau berkata:“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi WA sallam pernah ditanya tentang keutamaan puasa Arafah, beliau pun menjawab : “Puasa Arafah itu bisa menghapuskan dosa yang setahun lalu dan tahun berikutnya”. Beliau pun ditanya apa keistimewaan puasa 'Asyura?, Beliau pun menjawabnya, “Puasa 'Asyura bisa menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

    Maka Puasa yang paling utama untuk dilaksanakan adalah puasa 'Asyura pada tanggal 10 Muharram, namun hukumnya tetap sunnah. Akan tetapi jika dilakukan maka akan lebih baik, karena pada hari itu akan terhapuskannya dosa-dosa tahun sebelumnya yang sempat kita lupakan.

    Lalu mengenai hukum puasa pada tanggal 9 Muharram?, Imam Syafi'i dan ulama Syafi'iyya, Imam Ahmad, Ishaq dan yang lain-lainnya mengatakan bahwa dianjurkan atau disunnahkan untuk puasa pada hari kesembilan dan kesepuluhnya pada waktu yang bersamaan; Karena Nabi shallallahu 'alaihi WA sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat berpuasa pada hari kesembilan.

     Apa hikmah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam memperbanyak puasa pada hari kesembilan?, An nawawi rahimahullah  pun melanjutkan penjelasannya.

    Dari Rumaysho.com, pada Senin (01/08), sebagian ulama mengatakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi WA sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan kesembilan agar tidak bertasyabbuh seperti orang Yahudi yang berpuasa hanya sepuluh hari pada hari itu. Pendapat mengenai hal ini juga terdapat dalam hadis Ibnu Abbas. Ada yang mengatakan ini sebagai pencegahan, siapa tahu ada kesalahan dalam mengetahui hari 'Asyura (pada tanggal 10 Muharram).  Ada pendapat yang mengatakan jika Nabi menambahkan hari kesembilan untuk membedakannya dari puasa kaum Yahudi merupakan pendapat yang sangat kuat.

    Para ulama juga mengatakan bahwa puasa pada hari 'Asyura itu ada tiga  tingkatannya yaitu :

1. Puasa tiga hari pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram

2. Puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

3. Puasa hanya pada tanggal 10 Muharram saja.

  Niat puasa pada hari kesembilan (puasa tasu'a) 

نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Naiwaitu shauma tasu'aa-i sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Tasu'a karena Allah Ta'ala.

Niat puasa pada hari kesepuluh (puasa 'Asyura) 


نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.

Naiwaitu shauma 'aasyura sunnatan lillaahi ta'aalaa

Artinya: Saya berniat puasa sunnah 'Asyura karena Allah Ta'ala.

Niat puasa pada hari kesebelas (puasa sesudah 'Asyura 

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ.

       Terima kasih sudah mau membaca  🙏

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun