Mohon tunggu...
Musa Rustam
Musa Rustam Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Musa Rustam adalah Pegawai Negeri Sipil yang sehari-hari bertugas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta. Lahir di Jakarta, 31 Maret 1983. Tahun 1999, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 33 Jakarta, Tahun 2002 Lulus sekolah di SMU Negeri 26 Jakarta, Tahun 2004 sempat kuliah di Universitas Terbuka di jurusan Ilmu Pemerintahan dan Universitas Bung Karno di jurusan Ilmu Hukum. Sekarang masih kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta di jurusan Manajemen Pembangunan Daerah menjadi anggota komunitas bisnis Maestro Muda Indonesia/Pandu Wirausaha dan Komunitas Tangan Diatas/TDA Jakarta Selatan. Berawal karir di Dinas Tramtib dan Linnmas Provinsi DKI Jakarta tahun 2004, diangkat menjadi CPNS tahun 2008 setelah itu diangkat menjadi PNS Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2012, mulai membuka bisnis DEEP OF TEEN pada 5 November 2010, menjadi Supplier Trans Studio Februari 2011. Mulai mendapatkan beberapa penghargaan dalam bisnis yaitu ; sebagai Finalis Wirausaha Muda Mandiri Regional Jabodetabek kategori Industri Kreatif dari Bank Mandiri tahun 2011, sebagai Finalis Indigo Fellowship kategori Web Application dari PT. Telkom Indonesia tahun 2011, sebagai Pemenang Kategori Kewirausahaan dalam International Youth Muslim Creation dari International Muslim Summit Student di ITB pada Juli 2012, Juara 3 Lomba Inovasi Bisnis tingkat Nasional dari Kemenpora RI pada November 2012 dan Juara 2 Apresiasi Astra Socio Enterprenuer tahun 2012 dari PT. Astra International.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Radio SIGA BADARNA (Membangun Kesadaran Bencana)

12 Juni 2017   11:26 Diperbarui: 12 Juni 2017   11:36 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika pengetahuan sudah terbentuk, maka dalam jangka panjang dapat lebih mudah diaplikasikan dalam sikap dan perilaku kesiapsiagaan menghadapi bencana. Masyarakat yang memiliki tingkat kesiapsiagaan tinggi dapat meminimalisir resiko bencana sehingga terwujudlah masyarakat yang tangguh terhadap bencana.

Saya rasa dan BPNB pun setuju serta menginginkan sosialisasi melalui sandiwara radio menjadi cara yang efektif dan berhasil meng-edukasi masyarakat sadar akan bencana. Untuk itu, Program Radio SIGA-BADARNA harus dikemas semenarik mungkin sehingga bisa menjaring banyak pendengarnya yaitu dengan cara :

  • Dibutuhkan sosialisasi yang  terus menerus untuk mendorong minat masyarakat mendengarkan radio. Misalnya ada promo melalui ; baliho, leaflet,  yang ditempel di papan pengumuman kantor desa, pos kamling, posyandu, tempat-tempat umum, dll.  Kemudian juga iklan di radio. Berikan ulasan yang menarik  perhatian, pastikan informasi jam tayang dan saluran radionya.
  • Untuk alur cerita diusahakan tidak mudah ditebak sehingga membuat penasaran pendengarnya. Peran antagonis bisa dimunculkan sesekali tetapi jangan terlalu bertele-tele  yang membuat bosan pendengarnya.
  • Perlu adanya  sayembara  yang disisipkan di episode-episode tertentu. Misalnya menebak kelanjutan cerita asmara kedua tokoh utamanya.  Sayembara  ini bisa menjadi magnet pemirsa untuk terus mengikuti kelanajutan cerita ADB. Tentunya disediakan hadiah yang menarik di beberapa episode dan di akhir episode . Saya terispirasi dari ketoprak sayembara yang ditayangkan TVRI Yogyakarta tahun 1980-an yang mampu membuat warga di desa kami penasaran dan rela menunggu sejak sore hari untuk menyaksikan kelanjutan ceritanya. Juga mengirimkan jawaban atas sayembara tersebut. Hal ini dibutuhkan sedikit perubahan skenario cerita  untuk memasukkan beberapa sayembara di setiap  episode ADB.
  • Pemilihan jam tayang. ADB hendaknya mengambil jam tayang yang tepat. Misalnya sore hari sekitar jam 17.00 disaat orang-orang desa sudah pulang dari bekerja, di saat waktu istirahat menunggu petang menjelang. Kemudian perlu di siarkan ulang di jam tertentu, misalnya pagi atau malam hari.
  • BPNB bisa bekerjasama dengan pihak pemerintah desa untuk ikut menghimbau warga mendengarkan ADB. Misalnya dengan acara mendengarkan ADB bersama-sama yang difasilitasi oleh pemerintah desa atau komunitas lainnya.

Melalui Radio SIGA-BADARNA harapannya masyarakat akan terhibur dan mudah mengingat-ingat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana dan bisa bertindak cepat serta tangkas saat bencana terjadi sehingga Ketangguhan masyarakat terhadap bencana akan terwujud. Karena bencana bukan untuk di takuti akan tetapi untuk di tanggulangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun