Saya sempat surfing di Internet bahwa rusa tersebut merupakan rusa yang langsung didatangkan langsung dari Nepal. Awalnya cuma ada 6 ekor. Tapi mungkin karena udara Bogor yang sejuk membuat rusa-rusa itu sering kawin. Jadilah mereka berkawin ria sampe punya anak, cucu, cicit, cocot yang jumlahnya sekitar 600 seperti sekarang ini.
Â
Pernah sempat suatu waktu, para rusa ini mempunyai hasrat yang tinggi sampe-sampe populasi rusanya sudah 900-an. Untuk menghemat biaya agar tidak berat dalam memberi makan maka rusa-rusa itu kemudian dibagi-bagikan. Tetapi menurut saya walaupun tidak dibagi-bagikan tetap saja kehidupan mereka terjamin. Soalnya di area luar Istana Bogor banyak orang memberi makan wortel yang dapat dibeli dari pedagang-pedagang sekitar Istana Bogor. Kok jadi bahas rusa, ya?
Â
Kembali ke cerita. Sayang ketika hari itu rusa-rusa lagi sembunyi. Sejauh mata memandang gak ditemukan rusanya. Tapi gak apa-apa soalnya tujuan saya ke IstanaBogor bukan hanya melihat rusa tapi lebih dari itu. Saya mau ngambil 1 rusa untuk jadi anak angkat(Bohong).
Â
Saya melihat banyak sekali patung di Kompleks Istana Bogor. Mulai dari patung singa, patung orang lagi nari sampe patung tanpa busana. Jujur saja, di kompleks ini saya lihat banyak sekali patung-patung dewasa.
Â
Ini yang beginian menjadi masalh ni, gimana nasib para jomblo yang lagi di rombongan? Bisa-bisa patungnya pada hilang dibawa pulang. Tapi selain itu, saya juga memikirkan nasib bangsa ini soalnya dalam rombongan banyak sekali pelajar yang datang. Temasuk saya. Bagaimana dengan anak SD yang mukanya masih polos-polos? Bisa-bisa pulang nanti mereka pada minta kawin sama orang tuanya. Minta kawin sama tiang. Makin ngawur ni omongannya.