PENDIDIKAN DALAM PEMBENTUK KARAKTER Â ANAK
Pendidikan karakter mempunyai peran penting di dalam membentuk manusia yang beradap dan kehidupan yang berkualitas . Hal ini sesuai dengan pasal 3 UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional , yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bangsa Indonesia telah memperkenalkan konsep pendidikan karakter pada tahun 2000.
Konsep tersebut secara implisit dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) tahun 2000 -- 2005.
Didalam RPJP tersebut, pendidikan karakter diposisikan sebagai landasan untuk merealisasikan visi pembangunan nasional yang bernbunyi  " mewujudkan masyrakat yang berakhlak mulia, bermoral beretika ,berbudaya dan beradap berdasarkan Pancasila dan Undang -- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun  1945 ".
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan nilai, perilaku dan sikap (afektif) seseorang untuk menumbuhkan budi pekerti yang luhur.
Melalui pendidikan karakter, setiap individu akan dididik untuk memiliki nilai dan perilaku yang baik. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter ialah usaha sadar, terencana dan tanpa paksaan yang dilakukan oleh seseorang atau pendidik untuk membentuk kebiasaan (habitat)yang baik pada seseorang, dengan harapan terbangun watak yang baik sesuai norma --norma dalam masyarakat.
Dapat dikatakan bahwa karakter professional relegius yang dimiliki seseorang terletak pada posisi konsep diri itu, yaitu tersembunyi. Professional relegius hanya akan muncul dalamperkataan dan perbuatannya sehari -- hari jika dalam dirinya tertanam karakter -- karakter  berikut :
1. Karakter-karakter yang mendukung dalam suksesnya pembinaan generasi penerus bangsa
a. Ilmu
Generasi muda / penerus bangsa adalah pemegang tonkat estavet perjuangan yang harus mampu menghadapi tantangan era global dan pengaruh kerusakan akhir zaman serta memenagkan kompetisi dengan bermodalkan ilmu dan kefahaman.
Mencari ilmu tidak hanya sekedar mencapai target selesai ,melaikan juga dapat memahami dan mengamalkan dan kehidupan sehari -- hari.
2. Memiliki budi pekerti yang luhur
Karena pengaruh globalisasi juga telah membawa penagaruh semakin menipisnya etika sopan ssantun,merosotnya rasa ta"dhim / taat/patuh pada orang tuanya murid kepada gurunya
3.Memiliki ketrampilan untuk bisa hidup mandiri
Generasi penerus harus memiliki ketrampilan (skill) serta kecakapan hidup (life skill)sehingga mendapatkan hasil sebagai modal untuk memperjuangkan hidup dan kehidupannya. Dengan  menguasai ketrampilan ,generasi penerus akan tampil lebih percaya diri dalam menapaki hidup dan juga membela bangsa ini.
Ketrampilan tidak harus dicari lewat pendidikan formal dibangku sekolah dan kuliah, melainkan juga dapat dicari lewat kursus --kursus ketrampilan yang sifatnya (non formal) dan juga dari mkehidupan keluarga atau  masyarakat sekitar (informal ).
1.Terbentuknya generasi penerus bangsa yang bertabiat luhur
Harus memiliki sifat --sifat dibawah ini :
1. Jujur
Jujur adalah berkata yang benar, tidak berdusta.Jujur adalah sifat yang sangat mulia.
Karena dengan berkata jujur orang akan di hormati, dipercaya, dan akan menjadi teladan yang baik.
2. Amanah
Amanah berarti dapat dipercaya dan menjaga kepercayaan ,menyampaikan hak pada yang berhak dan tidak berkhianat.
Amanah adalah sikap yang mulia ,dengan memiliki sikap yang anamah seseorang akan menjaga ,memlihara, dengan baik pada amanah yang dipercayakan kepadanya.
3. Rukun dan kompak
Rukun adalah saling mengasihi ,saling membantu , dan tolong menolong dalam kebaikan,tidak saling srei dengki dan iri hati satu dengan yang lainnya.
Kompak dalam kegiatan -- kegiatan yang telah menjadi hasil musyawarah atau rapat dengan kata lain holobis kuntul baris sak iyek sak eko proyo se iya sekata.
4. Kerja sama yang baik
Yang dimaksut kerja sama yang baik yaitu saling peduli, saling mendukung,saling melancarkan ,saling menjaga perasaan dan tidak saling menjegal.
METODE PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK
Dalam pengembangan karakter anak ada 5 cara atau metode yaitu ;
1.Pendidikan dengan keteladanan
Pendidikan keteladanan ini dianggap jurus yang ampuhdalam menyelesaikan masalah akhlak,spriritual dan sosial anak. Karena apa yang ada dilingkungan sekitarnya itulah yang mereka tiru atau juga disebut anak adalah peniru ulung .
2.Pendidikan dengan lisan atau nasehat
Dengan memberikan nasehat secara lisan itu untuk membukakan wawasan anak tentang hakekat sesuatu. Dan ansehat itu tidak hanya dilisan tapi dari hati kehati sehingga anak akan udah untuk menangkapnya .
Memberi nasehat juga harus dengan kata kata yang santun dan pada waktu yang tepat. Jangan pada anak saat marah kita tunggu nanti kalau marahnya sudah reda kita baru memberi nasehat.
3. Pendidikan dengan memberikan perhatian
Pendidikan ini sangat penting bagi anak,karena dengan memberikan perhatian pada anak maka merupakan tindakan prefentif terhadap perilaku buruk anak.
Jika melihat sesuatu yang baik maka doronglah anak dan apabila melihat yang buruk maka cegahlah dan berilah pengertian akibatnya itu membahayakan.Jika pendidik tidak memperhatikan siswanya atau anak didiknya maka maka anak akan menyeleweng dan terjerumus kedalam jurang kehancuran.
4. Pendidikan dengan hukuman (punishment ).
Memberikan hukuman itu boleh tapi hukuman yang sifatnya mendidik dengan cara lemah lembut dan menghulkum sesuai dengan perilaku kebiasaannya dan dengan cara yang paling ringan.
5. Pendidikan dengan pembiasaan
Pendidikan ini sangat penting bagi kehidupan manusia,karena pembiasaan baik itu merupakan kekuatan yang positif.
Dan sangat dianjurkan bagi pendidik dan orang tua agar memusatkan perhatian pada mereka dengan pembiasaan pembiasaan baik sedini mungkin sebelum terlambat.
Sinergitas Steakholder  (Pemangku Kepentingan) pendidikan dalam membangun karakter
Ada 5 stekholder yang sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter anak yaitu :
1. Pengelola Yayasan
Pengelola yayasanlah yang menentukan sekolah ini mau di jadikan sekolah apa.
Sarana prasarana yang akan dibangun, SDM yang akan direkkrut dan prosedur yang digunakan sangat menetukan pendidikan karakter anak dalam emnempuh pendidikan dilembaga tersebut.
2. Kepala sekolah
Kepala adalah sebagai manager yang mengiplikasikan visi dan misi sekolah.
Kepala sekolah yang membuat kebijakan dan mengetahui bahwa anggota timnya mampu menjadi role -- model atau panutan karakter yang diajarkan dan mensupervisi untuk terampil menerapkan teknik teknik membangun karakter anak khususnya karakter untuk menjadi professional relegius.
3. Guru
Guru adalah orang yang paling depan dalam pembentukan karakter anak didik di sekolah.dengan tugasnya yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan ,melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap apa yang dilakukan oleh anak.
4. Tenaga kependidikan
Tenaga pendidik adalah personil yang membantu penyelenggaraan pendidikan dalam satuan pendidikan diluar tenaga pendidik.misalnya administrasi, kebersihan penjaga dll.
5. Orang Tua
Orang tua adalah stekholder yang utama dalam pembentukan karakter anak -- anak, karena dari orang tualah anak belajar pertama kali sebelum mereka mengenal lingkungan sekitar dan lingkungan sekolah.
Dan orang tua jangan memiliki bahwa pembetukan karakter anak itu disekolah ,kalau kita liat anak di rumah sama disekolah itu lebih banyak dirumah maka orang tualah yang menjadi oran yang pertama  yang selalu ditiru dalam kehidupoan mereka .
PenulisÂ
Musanah, S.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H