Mohon tunggu...
Musa Hf
Musa Hf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Fisika Institut Pertanian Bogor 2020

Terimakasih telah berkunjung, semoga setiap informasi yang kami berikan dapat bermanfaat untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersama UPTD Pertanian, Tim KKNT IPB Sosialisasikan Pertanian Cerdas Iklim ke Petani Desa Mekarjaya

20 Juli 2023   18:41 Diperbarui: 22 Juli 2023   14:41 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi tanya jawab dan diskusi bersama petani (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Desa Mekarjaya merupakan salah satu daerah penghasil padi yang ada di Jawa Barat. Lebih dari itu, Desa Mekarjaya menjadi desa dengan lahan pertanian terluas di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang yang mencapai 647,1 hektar. Namun sejak tahun 2022, produktivitas padi yang ada menurun hingga menyebabkan petani mengalami kerugian. Dastari, Kepala Desa Mekarjaya, menyebutkan bahwa penurunan pH tanah menjadi salah satu faktor menurunnya hasil panen padi. Selain itu, petani juga mengeluhkan serangan hama berupa tikus dan penggerek batang padi yang masih belum dapat teratasi maksimal hingga saat ini.

Di sisi yang sama, budidaya padi yang diadopsi oleh para petani diketahui berkontribusi terhadap perubahan iklim. Hal ini dikarenakan praktik pertaniannya yang mengeluarkan emisi-emisi gas rumah kaca serta masih bergantung dengan input-input dari luar berupa pupuk kimia, pestisida kimia, dan sebagainya. Disamping itu, adanya pemanasan global juga berdampak buruk terhadap aktivitas pertanian, seperti terjadinya fenomena el nino, la nina, bahkan dalam jangka panjang dapat meningkatkan permukaan air laut. Fenomena-fenomena yang terjadi tersebut dapat menyebabkan para petani gagal panen dan pemenuhan pangan pun menjadi terhambat.

Penyampaian materi dari mahasiswa KKNT-I IPB (Sumber: dokumentasi pribadi)
Penyampaian materi dari mahasiswa KKNT-I IPB (Sumber: dokumentasi pribadi)

Menanggapi masalah tersebut, tim KKNT-I IPB berkolaborasi dengan UPTD Pertanian Kecamatan Compreng memberikan sosialisasi terkait Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) kepada para petani Desa Mekarjaya. Konsep CSA sendiri adalah memfasilitasi segala aktivitas pertanian di lapangan agar dapat beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi. Harapannya, CSA dapat membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian, efisiensi penggunaan sumber daya, dan ketahanan terhadap perubahan cuaca ekstrem, sembari mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Ketua Gapoktan Desa Mekarjaya (kiri) dan PPL Desa Mekarjaya (kanan) ikut menghadiri kegiatan sosialisasi (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ketua Gapoktan Desa Mekarjaya (kiri) dan PPL Desa Mekarjaya (kanan) ikut menghadiri kegiatan sosialisasi (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Sosialisasi CSA dilakukan pada hari Kamis (13/7) di Kios Sabar Tani, Dusun Sukawera dan dihadiri oleh perwakilan dari 12 kelompok tani Desa Mekarjaya. Kegiatan ini diawali oleh sambutan oleh Pak H. Emon selaku ketua gapoktan Desa Mekarjaya dan Kang Faishal selaku penyuluh pertanian lapang (PPL) Desa Mekarjaya. Kegiatan dilanjut dengan sesi materi yang dibawakan oleh tim KKNT-I IPB dan mengangkat 7 poin dari CSA yakni pemupukan berimbang, pemanfaatan kembali jerami, sistem jajar legowo, pengairan berselang, penggunaan varietas unggul, kalender tanam, dan penanggulangan hama. Acara kemudian disambung dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara mahasiswa KKNT-I dengan para petani. 

Sesi tanya jawab dan diskusi bersama petani (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi tanya jawab dan diskusi bersama petani (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan sosialisasi ini disambut baik oleh para petani Desa Mekarjaya. Emon, Ketua Gapoktan, turut mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh tim KKNT-I IPB ini. Selain merasa terbantu, beliau juga berharap agar dapat terbentuknya kerjasama yang kuat antara tim KKNT-I IPB dengan masyarakat khususnya para petani. 

"Harapannya kita sebagai masyarakat ada koordinasi atau kerjasama dengan mahasiswa kedepannya", tutup beliau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun