Potret kondisi infrastruktur Rejowinangun yang patut dijadikan contoh bagi daerah lain, sumber: dokpri
 Sementara soal SDM dan ekosistem pariwisata sudah tidak perlu saya uraikan kembali, cerita saya di atas sudah cukup jelas.Â
Saya hanya akan menambahkan sedikit seperti adanya fasilitas masjid besar bagi umat muslim yang ingin menunaikan kewajiban ibadahnya, beberapa penginapan bagi pengendara yang lelah dan butuh istirahat, adanya klinik sehat demi jaga-jaga jika pengendara punya keluhan, minimarket dan warung-warung kelontong untuk memenuhi kebutuhan perjalanan, dan aneka macam paket wisata yang bisa dipesan sesuai kebutuhan melalui berbagai platform digital. Kurang apa lagi coba?
Masjid besar Al Fatah yang berada di kawasan Rejowinangun, sumber: dokpri
Klinik yang siap menemani kalian berobat di Rejowinangun, sumber: dokpri
Adira Finance dan Rejowinangun
 Adira Finance, perusahaan pembiayaan terbaik dan terkemuka di Indonesia ini paham betul bagaimana menciptakan lingkungan wisata yang dibutuhkan oleh pengunjung. Melalui program andalannya, Festival Kreatif Lokal (FKL), Adira Finance bersama Kemenparekraf berusaha memulihkan perekonomian lokal Indonesia dengan lebih dekat lagi ke masyarakat melalui sektor pariwisata yang selama pandemi sempat terseok-seok.
 Ibarat seorang pelari yang terjatuh, maka sebagai teman yang baik kita menuntunya berobat ke klinik terdekat supaya ia cepat sembuh dan berlari seperti sedia kala. Hal inilah yang dilakukan Adira Finance. Desa Wisata Kreatif, Festival Pasar Rakyat, dan Jelajah Desa Wisata Ramah Pengendara merupakan bagian penting dalam perhelatan FKL supaya pelaku usaha di bidang wisata bisa lekas sembuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H