Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia Lebaran Saat Kecil, Kenapa Semakin Dewasa Kurang Antusias?

12 Mei 2021   22:16 Diperbarui: 12 Mei 2021   23:36 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran 2018, di saat antusias lebaran digantikan ponsel pintar. Dokpri

Selain itu, soal baju baru juga kurang begitu bersemangat. Saya malah lebih suka memakai baju lama, memakai baju baru justru bukan di waktu lebaran tapi ketika dapat diskon di luar momen lebaran.

Soal takbiran juga sudah mulai malas, musala dan masjid dipenuhi anak-anak, orang-orang dewasa sudah sibuk dengan ponsel pintarnya termasuk saya, hehe. Eh tapi anak-anak juga takbiran sambil bawa ponsel sih, hehe.

Soal mengetuk pintu rumah ke rumah lain juga berubah. Saya justru malu kalau mengingat masa itu karena saya merasa kalau saya sedang menodong tuan rumah untuk membagi uang THR-nya. Apalagi waktu kecil dulu, kami datang bergerombol. Alhasil orang-orang yang bekerja di kota, mereka akan menyediakan uang pecahan kecil untuk dibagikan anak-anak macam kami dulu.

Jika dulu, setelah agak siangan di hari lebaran, sekeluarga akan pergi ke rumah kakek dan nenek. Saat ini mereka sudah tidak ada sehingga tradisi tersebut sudah hilang. Untuk pergi ke rumah bibi dan paman juga saat ini semakin canggung karena mereka pun sudah memiliki keluarga besar sendiri, sudah punya cucu dan bani-bani baru.

Biasanya, setelah lebaran, konser dangdut akan bergilir di mana-mana. Saat ini, tentu saja tidak serame dulu meskipun masih ada satu-dua yang colong-colong mengadakan konser.

Entahlah, antusias lebaran semakin dewasa semakin berkurang. Lebaran di waktu dewasa hanya fokus memantapkan hati ketika ditanya tetangga, saudara, atau kawan tentang kapan nikah, di mana bekerja, dan pertanyaan privasi lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun