Hari puasa pertama kemarin, Selasa 13 April 2021, saya mendadak pusing tujuh keliling. Sahur di hari pertama dengan menu bernutrisi tinggi plus susu yang kaya akan protein nyatanya tidak membuat tubuhku bugar. Paginya, untuk bangkit dari kasur saja rasanya dunia mau runtuh, apalagi buka laptop dan bekerja.
Sontak saja, orang di kantor meneleponku karena saya tidak berkabar. Beruntung, saya masih Work from Home (WFH) jadi tidak perlu naik transportasi umum ke tempat kerja. Setelah beberapa jam saya mencoba menguatkan diri, saya buka ponsel pintar dan menjawab isi pesan dari rekan-rekan kerja dengan kepala masih nyut-nyutan parah.
Saya akhirnya disuruh istirahat di hari pertama puasa meski saya rada-rada sungkan kepada mereka. Lagi-lagi saya beruntung punya rekan kerja yang peduli. Semua tugas dipending untuk keesokan harinya jika memang keadaan saya sudah membaik. Namun saya tetap melanjutkan puasa meski sedang tidak enak badan.
Sementara kalau di rumah, orang tua akan langsung menyuruh saya membatalkan puasa jika kedapatan sakit. Lantas, mereka akan membuatkan ramuan herbal untuk meredakan rasa sakit sebelum berobat ke rumah sakit.
Kata orang tua, Islam itu agama yang mempermudah bukan mempersulit pemeluknya maka kalau sedang ada halangan (tak hanya berkaitan dengan datang bulan) tapi juga sakit, berpergian jauh, atau usia uzur maka sah-sah saja untuk berbuka lebih awal dengan syarat menggantinya di bulan lain atau membayar fidyah.
Ramuan herbal yang khas dari keluarga adalah madu dicampur kuning telur ayam kampung lalu ditambah air rebusan jahe. Ramuan tersebut sudah menjadi andalan bagi keluarga dan diwariskan turun-menurun. Tapi bagaimana jika saya berada di tanah rantau?
Tidak mungkin saya mengabari keluarga di rumah untuk membuatkan ramuan herbal lalu menyuruh mengirimkannya dengan jarak 360 km ke kosan. Saya pun tidak ingin mengkhawatirkan keluarga di rumah hanya dengan penyakit yang tidak begitu parah.
Akhirnya saya menemukan produk herbal alami bernama Kojima. Kojima merupakan minuman herbal sekaligus multivitamin alami. Kojima memiliki kandungan berupa korma yang menjadi makanan kesukaan Nabi Muhammad saat berbuka, jinten hitam (Nigella Sativa) nama latin yang unik atau orang biasa mengenalnya dengan habbatussauda, dan tak lupa ada madu yang menjadi andalan keluarga.
Kombinasi Sehat dan Berkhasiat dari Kojima
Pertama, korma atau kurma. Melansir dari laman klikdokter.com, kurma memiliki kandungan yang kaya akan kalori, gula, zat besi, magnesium, potasium, serat, dan lain-lain.
Kandungan-kandungan tersebut diyakini dapat melancarkan sistem pencernaan, mencegah penyakit kronis dan anemia, menstabilkan gula darah, meningkatkan kesuburan, dan masih banyak yang lain. Dengan segudang manfaat tersebut maka tak heran Nabi Muhammad menjadikan kurma sebagai menu andalan saat berbuka puasa.
Kedua, jinten hitam atau habbatussauda. Berdasarkan laman aladokter.com, setiap jinten hitam mengandung aneka nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, kalsium, serat, zat besi, natrium, kalium, dan antioksidan. Manfaatnya tak kalah banyak dari kurma, yakni mengobati darah tinggi, mengobati kolesterol yang menumpuk, menjaga kadar gula darah, melawan infeksi, melindungi hati, dan mencegah kanker.
Bahkan Nabi Muhammad pernah bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari melalui Aisyah bahwa, "Sungguh dalam habbatussauda itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam." Aisyah pun bertanya, "Apakah as-sam itu?" Beliau menjawab, "Kematian."
Ketiga, madu. Mengutip dari healthkompas.com, madu memiliki kandungan hebat seperti kalori, glukosa, fruktosa, dan lain-lain yang dapat meningkatkan energi tubuh, mengobati batuk, membuat tidur semakin nyenyak, menurunkan tekanan darah, baik untuk jantung, dan lain-lain.
Lagi-lagi Nabi Muhammad pernah menyebut manfaat madu yang kata beliau baik untuk tubuh.
Nabi Muhammad bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari melalui Ibnu Abbas bahwa, "Kesembuhan itu ada dalam tiga hal, minum madu, bekam, dan kay (sundutan api). Aku melarang umatku berobat dengan kay."
Selain tiga bahan tadi, setiap Kojima juga mengandung ekstrak asam jawa, potasium sorbat, dan bahan lainnya.
Menurut ulasan pribadi, rasa dari Kojima cair ini sangat cocok di lidah. Rasanya tidak begitu manis tapi tidak juga pahit. Kesegaran dari asam jawa akan membuat perut jauh lebih nyaman.
Kini, saya tidak perlu dibuatkan ramuan herbal oleh keluarga karena saya sedang berada jauh dari mereka. Saya hanya perlu menyediakan bekal Kojima yang dapat diminum dua kali sehari.
Karena saya orangnya tidak suka repot, saya lebih prefer pada produk sachet-nya. Tidak seperti minuman herbal sachet lainnya, Kojima ini tidak perlu digunting atau diakali dengan gigi taring untuk dapat membuka kemasannya. Sudah ada pola bertuliskan open yang bisa disobek dengan mudah di bagian ujungnya bahkan oleh anak kecil sekalipun.
Produk Kojima juga aman bagi semua kalangan kecuali anak-anak di bawah umur 2 tahun. Anak-anak di atas usia 2 tahun pun pasti akan suka dengan Kojima karena rasanya yang sangat enak dan bisa dicampur di makanan atau minuman sesuai selera.
Kojima, Kebutuhan Penting selama Ramadan di Tanah Perantauan
Saat bulan Ramadan datang seperti sekarang ini, amalan ibadah bertebaran luas mulai dari bangun sahur sampai salat Tarawih atau menjelang tidur. Siklus ini akhirnya membuat jadwal tidur semakin berkurang. Saya merasakannya sendiri.
Meski masih WFH di bulan Ramadan, jam kerja masih dimulai pukul 9 pagi dan baru selesai 5 sore. Sementara jam istirahat hanya satu jam, yakni dari pukul 12 sampai 1 siang. Kadang di malam hari, ada saja rapat dadakan. Sementara ketika pagi buta, kita harus menyiapkan hidangan sahur. Akhirnya jam tidur tidak begitu stabil.
Mungkin ini salah satu penyebab saya menderita sakit di hari pertama puasa. Sayangnya saya lupa dengan kombinasi sehat Kojima. Besoknya, saya mencoba mulai rutin minum Kojima, untuk pelengkap buka puasa dan sahur.
Selama buka puasa, saya akan menyempatkan minum Kojima setelah makan-makanan bernutrisi. Sementara saat sahur, saya memilih menghangatkan makanan-makanan bekas buka puasa untuk menghemat waktu dan pengeluaran. Selain itu, tidak ada warung yang beroperasi di sekitar kosan ketika jam sahur tiba.
Kojima ini ternyata benar-benar saya rasakan manfaatnya. Energi tubuh saya semakin terisi dan tidur juga semakin nyenyak berkat kebaikan madu. Sementara khasiat jinten hitam mampu mengobati kolesterol yang menumpuk setelah mengonsumsi makanan berminyak (makanan khas Indonesia banget) dan kedahsyatan kurma dapat melancarkan sistem pencernaan selama puasa.
Terbukti sendiri, di hari-hari puasa berikutnya, saya jauh lebih bugar dan fit setelah menemukan Kojima. Walhasil puasa lancar, ibadah terus jalan, dan kerjaan semakin memuaskan.
Mungkin kalau nanti saya mudik (meski kemungkinannya kecil), saya akan merekomendasikan Kojima sebagai ramuan herbal andalan dan ciri khas keluarga, menggantikan madu biasa dengan madu luar biasa dari Kojima. Nantinya tercipta ramuan herbal khas keluarga saya yang baru, yakni kuning telur ayam kampung plus Kojima.
Meski persebaran Kojima belum semerata produk-produk herbal lainnya, tapi berkat adanya marketplace online hijau, merah, oranye, dan biru, saya tidak perlu lagi khawatir. Tinggal pesan, paketan datang, dan kombinasi sehat dari Kojima pun akan meresap. Akhirnya, meski nanti saya tidak mudik ke kampung halaman, saya tetap bisa mengirimkan parsel kebaikan Kojima kepada mereka.
Saya sudah merasakan kebaikan Kojima dan akan terus menyebarkan kebaikan Kojima, kalian kapan menyusul?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H