Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rindu Ramadhan Jazz Festival dan Pernak-perniknya

16 April 2021   20:04 Diperbarui: 16 April 2021   20:13 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para tim relawan Ramadhan Jazz Festival ke-6 pada 2016 yang lalu. Dokpri

Ramadhan Jazz Festival atau RJF adalah konser jazz yang digelar di bulan Ramadan bertempat di pelataran Masjid Cut Meutia Jakarta. RJF menjadi agenda pertama di dunia yang menggabungkan konsep masjid, musik jazz, dan Ramadan. RJF biasanya digelar selepas salat Tarawih berjemaah. 

Panggung besar akan didirikan di halaman Masjid Cut Meutia. Bagi kalian yang belum tahu, Masjid Cut Meutia merupakan masjid ikonik di Jakarta karena bangunan masjid merupakan peninggalan kolonial Belanda. 

Saya ketika pertama kali melihat bangunan tersebut saja merasa tercenggang, bagaimana bisa gedung perkantoran Belanda yang bersejarah bisa dialihfungsikan menjadi masjid. Sebuah terobosan yang unik dan menarik.

Apalagi masjid yang didominasi warna putih ini letaknya di depan Stasiun Gondangdia, sangat strategis sekali. Pengunjung RJF pun akan diuntungkan oleh posisi masjid.

Tak sebatas penonton yang ingin datang ke RJF, pedagang pun tak mau ketinggalan. Pedagang kaki lima tampak tumpah ruah di jalan raya. Suasana penyanyi jazz ibu kota memeriahkan malam yang semakin larut. Para muda-mudi ibu kota tak mau melewatkan perhelatan akbar tahunan yang dimulai sejak tahun 2010 itu.

Semakin malam, pengunjung semakin ramai di RJF 2016 silam. Dokpri
Semakin malam, pengunjung semakin ramai di RJF 2016 silam. Dokpri

Pada 2016 silam, saya pernah ikut menjadi salah satu relawan RJF. Bertemu dengan kawan-kawan baru yang memiliki jiwa sosial tinggi merupakan anugerah tersendiri. Sebelum acara dimulai, kami bertemu terlebih dahulu di masjid untuk technical meeting. Saya kedapatan menjadi relawan yang menjaga meja registrasi donasi. 

Tim satu divisi pada RJF 2016. Dokpri
Tim satu divisi pada RJF 2016. Dokpri

Untuk bisa masuk melihat konser di halaman masjid, panitia telah menjual tiket. Penonton bisa membeli tiket dengan harga yang tidak begitu mahal. Tapi jika kalian tidak punya uang, kalian bisa masuk dengan cara mendonasikan buku. Nah registrasi dengan donasi buku itu adalah bagian saya bersama dua rekan baru saya.

Saya ditugaskan untuk menyortir buku-buku yang didonasikan oleh penonton. Mereka tampak antusias menyaksikan idola mereka beraksi di atas panggung. Kapan lagi menonton konser penyanyi papan atas di ibu kota semurah RJF.

Tak sebatas konser, panitia inti RJF yang notabennya adalah anggota Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) juga menggalang donasi dan donor darah. Katanya sih setiap bulan Ramadan, persediaan stok darah di rumah sakit atau Palang Merah Indonesia (PMI) sangat menurun drastis sehingga RICMA mengadakan donor darah sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa donor darah itu perbuatan baik dan tidak membatalkan puasa sebagaimana fatwa MUI.

Sementara untuk donasi, RICMA menyalurkan keuntungan dari penjualan tiket dan sponsor untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan termasuk masyarakat NTT yang kekurangan air bersih.

Ketika penyanyi ibu kota naik di atas panggung, suasana damai menyertai. Apalagi jazz ini merupakan jenis musik yang santai dan tidak banyak joget-jogetnya, sesuai dengan ciri khas remaja masjid dan Ramadan. Meski begitu, tidak ada batasan agama untuk bisa menonton konser RJF jadi semua pemeluk agama diperbolehkan untuk masuk ke halaman masjid.

Menanti RJF di Tengah Pandemi, Mungkinkah?

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, RJF pun akhirnya ditiadakan pada tahun 2020 lalu karena pandemi. Tak hanya RJF, salat tarawih pada tahun lalu pun dibatalkan. Melihat kondisi ini, kemeriahan RJF akan sulit diputar kembali.

Sementara tahun ini, meski salat Tarawih digelar namun dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat. Lantas bagaimana dengan nasib RJF 2021? 

Dengar-dengar, RJF 2021 akan digelar namun dilakukan secara daring. Pihak RICMA tidak ingin masjid khususnya pemuda masjid memberikan contoh yang buruk, apalagi di tengah pandemi yang belum berlalu. Biarkan RJF tetap terlaksana namun dengan suasana yang berbeda.

Menurut saya, kemeriahan RJF tidak akan pernah terganti sehingga konser virtual akan terasa lain tapi apa mau dikata. Pandemi terasa lama sekali berlalunya. Duh, kapan pandemi bisa pergi jauh, saya sudah sangat rindu untuk melihat konser kemeriahaan Ramadhan Jazz Festival secara langsung walau bukan waktunya lagi sebagai relawan acara melainkan sebagai penikmat musik jazz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun