Kembali belajar daring seringkali terasa garing. Sehebat-hebatnya kurikulum dan metode ajar, belajar daring tidak akan se-efisien belajar luring. Namun apa boleh dikata, pandemi belum juga berakhir di awal tahun 2021 ini.
Bukan saya saja yang mengeluh akan belajar daring ini, ada puluhan juta pelajar dan mahasiswa di seluruh dunia yang tidak betah berlama-lama di depan layar setiap hari.
Sudah satu setengah semester ini, saya kadang merasakan kebosanan, kemageran, dan tak jarang stres akibat berlama-lama virtual learning. Saya sampai harus ke klinik konseling.
Belajar atau kuliah daring tidak senyaman dan semenyenangkan belajar luring. Saya tidak bebas bertanya karena terbatas sinyal yang kadang tersendak-sendak di pertengahan. Akhirnya saya sering mengurungkan niat untuk bertanya.
Saya dan kawan-kawan kadang merasakan kuliah daring seperti nonton Youtube saja, malah lebih menyenangkan nonton Youtube karena visualisasinya lebih mengena.
Saya begitu rindu jam istirahat karena jikalau belajar daring kita terlalu banyak rebahan di kasur, jadinya kuliah serasa istirahat setiap saat. Sementara kalau luring, kita bisa lari ke kantin bersama teman sambil mengobrol banyak hal. Atau bolos ke bioskop sekali-kali, lalu nongkrong di pusat perbelanjaan jika bosan.
Nah di pandemi ini, kita mau lari ke mana atau kumpul-kumpul di mana? Lokasi teman-teman kita berjauhan dengan kita. Kita hanya bisa muter-muter di rumah atau ke supermarket jika kepepet.Â
Untuk itu, saya mencoba membuat strategi jitu di sela-sela belajar daring agar bosan, mager, dan stres jauh-jauh dari pikiran.
Pertama, membaca jurnal dan laporan via gawai e-reader. Saya adalah tipikal orang yang cepat bosan jika harus membaca berlembar-lembar jurnal melalui gawai ponsel pintar atau laptop.
Saya akan cepat merasa pusing dan mata sering pegal berlama-lama di depan layar beradiasi tinggi. Sudah kuliah menggunakan layar ponsel atau laptop, membaca pun harus di depan mereka. Mata ini pun meronta-ronta mengajak istirahat sejenak.
Beda halnya dengan ketika membaca via e-reader, sebuah benda eletronik yang memang dikhususkan untuk membaca buku bacaan. Layar yang dikeluarkan dari e-reader ini tidak semenyilaukan ponsel atau laptop, tampilan layarnya mirip sekali dengan kertas sungguhan.