Veronica Koman menganggap bahwa hukuman denda hanya sebagai kedok agar Veronica kembali ke Indonesia lalu ditangkap atau diinterogasi dengan ketat.
Ini pesan panjang lebar dari orang Papua waktu itu, minta gw jangan ke Indonesia, karena harus bayar kalo ga balik itu hanya taktik buat tekan gw supaya balik untuk ditangkap." salah satu cuitan Veronica Koman
Alasan tersebut diperkuat oleh cuitan Veronica Koman di atas di mana dia merasa bahwa dirinya tidak akan aman jikalau kembali ke Indonesia untuk menyerahkan uang denda.
Padahal, media di Indonesia itu ada banyak. Kalau Veronica Koman bersuara dan memiliki mental seorang ksatria, harusnya dia ke Indonesia. Kalau toh merasa tidak salah, dia bisa buktikan di pengadilan.
Indonesia adalah negara hukum, meski kadang ada banyak ketidakadilan di dalamnya namun bukan berarti kita bisa seenaknya menciptakan agenda playing victim atas apa yang belum benar-benar terjadi.
Jika tidak ingin menciptakan playing victim, kenapa Veronica Koman tidak menyerahkan uangnya dari kocek pribadinya via transfer untuk menghindari spekulasi dan kegaduhan yang berlanjut.
Veronica Koman pun terus menerus mengirimkan update berita tentang penyerahan uang denda tersebut ke kantor LPDP yang tutup sampai diserahkan ke Kementerian Keuangan langsung.
Apakah ini salah satu taktik dalam playing victimnya supaya ia terus-menerus dikatakan sebagai korban. Entahlah, hanya Tuhan dan dia sendiri yang tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H