Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lucunya Senioritas Saat Orientasi Maba, Mau Virtual atau Luring Sama Saja!

15 September 2020   19:03 Diperbarui: 15 September 2020   19:11 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar PKKMB Unesa yang terlanjur viral di media sosial | tribunnews

Berita viralnya sebuah video orientasi mahasiswa baru di sebuah PTN di Surabaya mendadak ramai diperbincangkan.

Dalam sebuah video berdurasi sekitar 30 detik itu menampilkan wajah polos Maba dengan para seniornya. Si senior mendadak memarahi Maba yang tidak mengenakan ikat pinggang.

Tak hanya satu senior, namun ada wajah senior lainnya macam perpeloncoan saja yang ikut-ikutan menimpal. Tapi balasan dari netizen justru lebih menghebohkan.

Ada yang menyandingkan wajah senior pria satu dengan Arya Wiguna. Ituloh yang terkenal dengan kata-kata teriak "Demi Tuhan."

Saya pun menyadari bahwa ada sedikit kemiripan dari bentuk wajahnya. Sementara si senior wanita disandingkan dengan wajah Suzanna karena matanya agak lebar menyeramkan. Menurutku si wanita itu tidak menemui kemiripan dengan Suzanna karena wajah seram Suzanna bagi saya belum ada yang mampu mengalahkan. 

Ketika video singkat itu heboh, sontak saja ada yang pro dan kontra, namanya juga kehidupan. Mereka yang pro berdalih bahwa memarahi karena ada salah satu dari anggota yang melanggar tata tertib itu wajar.

Sementara mereka yang kontra berpendapat bahwa memarahi junior ala-ala orientasi itu bukan lagi zamannya. Banyak yang menyandingkan orientasi di dalam negeri dengan orientasi mahasiswa baru di luar negeri.

Yah, saat ini pandemi memang sedang mewabah. Kegiatan orientasi mahasiswa baru atau pengenalan lingkungan kampus baru pun terkena imbasnya. Semua dilakukan secara virtual.

Namun kalau saya melihat, kok orientasi mahasiswa baru saat ini tidak jauh berbeda dengan orientasi mahasiswa baru sebelum orientasi.

Yang membuat sama adalah tugas bejibun dari senior. Mulai dari buat A sampai Z dengan deadline yang ditentukan secara mendadak. Udah gitu, kadang mahasiswa baru harus mengeluarkan kocek lebih hanya untuk orientasi. 

Dulu, sewaktu saya Maba S1, pun sama. Saya disuruh senior untuk membeli berbagai macam barang dan makanan dengan beberapa clue misterius. Pun disuruh buat kerajinan ala-ala sebagai tanda pengenal. Dan pakaian yang diwajibkan harus mengikuti tata tertib padahal kalau di kampus sehari-hari bebas berpakaian apa saja. Itu artinya dosen tidak menyuruh memakai pakaian khusus asal sopan sedangkan senior menyuruh maba memakai pakaian khusus.

Saya jadi membayangkan cerita teman di luar negeri, di mana acara orientasi sebelum pandemi dilakukan lebih ke arah kekeluargaan. Mereka akan menggelar pesta BBQ dan bicang-bincang hangat membangun relasi. Saya juga lihat di luar di mana mereka bebas memakai baju apa saja yang dipunya dan dirasa nyaman dipakai.

Entah orientasi mahasiswa di luar negeri di masa pandemi ini dilakukan seperti apa. Tapi sepertinya tidak akan menjurus ke arah bentak-membentak atau tidak memberikan tugas seabrek dan tidak mensyaratkan pakaian yang agak menyusahkan.

Katanya sih sekarang kampus sudah merdeka, tapi kemerdekaan bagi junior yang baru masuk kuliah kok belum sepenuhnya ada. Beruntungnya, perpeloncoan orientasi mahasiswa baru tidak sekejam jaman bahela di mana sampai ada adu jotos bahkan sempat ada mahasiswa kedinasan yang meninggal akibat dipukul oleh senior.

Kalau sekolah kepolisian atau ketentaraan barangkali sih masih agak relevan, tapi kalau sekolahnya itu belajar politik, hukum atau seni masak disuruh push up atau lari-lari keliling gedung gegara tidak mematuhi aturan.

Harusnya kalau sudah virtual, tugas orientasi mahasiswa diringankan peraturannya untuk mengurangi stres di tengah pandemi. Mungkin lebih bijak lagi kalau mahasiswa baru disuruh menulis lalu diunggah ke blog macam Kompasiana. Sisanya diisi dengan seminar atau webinar menarik terkait minat dan bakat mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun