"Oh, tak apa. Lagi pula mau pulang malam atau tidak, itu sama saja bagi saya."
"Oke kalau mas bersedia. Aku juga tidak masalah."
"Jam pulang kantor, saya tunggu di lobi."
Jam makan siang berlalu dengan sangat cepat. Tak terasa Evan merasakan kembali semangat yang jarang ia dapatkan.
***
Evan sudah menunggu beberapa jam lamanya tapi batang hidung Angel tidak kunjung nampak di lobi. Beberapa kawan menanyakan si Evan.
"Woi, kenapa belum pulang. Ntar dicariin istri, loh," saut Andre teman beda divisi dengan Evan di kantor.
"Lagi nunggu seseorang. Kamu lihat Angel, tidak?"
"Angel? Siapa Angel?"
"Ituloh sekretaris pak bos yang baru. Dia yang ngasih minuman kopi ke saya tadi pagi."
"Kamu mimpi, Van! Tak ada karyawan bernama Angel di kantor kita ini. Hari ini juga si sekretaris baru tidak masuk. Katanya kecelakaan. Tapi aku tidak tahu namanya, bisa jadi itu si Angel. Tapi kalau kecelakaan parah sampai koma, ya kali masuk ke kantor."