Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tren Wisata Kolam Renang New Normal: Berenang Menggunakan Masker, Mungkinkah?

9 Agustus 2020   00:22 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:18 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu jenis kolam di wisata kolam renang di Pekalongan, sumber: dokpri

Begitu saya berangkat ke lokasi bersama keluarga, saya memilih melupakan kecemasan-kecemasan yang ada. 

Saya sudah menyiapkan masker, kaca mata renang, dan makanan ringan, tak lupa membawa uang tunai serta baju ganti.

Tiket masuk sebesar 17 ribu rupiah harus kami sodorkan ke penjaga loket yang mengenakan masker. Tiket masuk tersebut tidak naik atau turun, masih tetap segitu seperti sebelum Covid-19 datang.

Setelah mendapatkan tiket, saya dan keluarga diukur suhu badan oleh petugas perobek tiket. Untungnya, suhu kami masih dalam tahap normal.

Begitu saya masuk ke dalam, kolam renang tidak  begitu sepi dan tidak begitu ramai. 

Tidak ada satupun dari pengunjung yang memakai masker. Saya pun berpikir, kalau berenang pakai masker, kok lucu yah.

Setelah saya menceburkan diri ke kolam, ada banyak pengunjung yang memakai baju seadanya. Saya memilih di kolam renang yang paling luas karena di sana jauh lebih sepi. Mungkin karena kedalamannya paling tinggi dibandingkan kolam renang lainnya.

Saya pun bebas ke sana-kemari karena di kolam renang yang luas itu hanya ada sekitar enam orang saja. Saya bisa menjaga jarak dengan mereka. Berbeda dengan kolam di sebelahnya, banyak pengunjung yang menceburkan dirinya terutama di kolam khusus anak.

Semakin siang, pengunjung semakin banyak. Petugas hanya mengimbau lewat pengeras suara agar kami selalu waspada terhadap barang bawaan karena maraknya pencuri yang berpura-pura menjadi pengunjung.

Karena semakin ramai, saya dan keluarga memilih mengakhiri renang kami. Kami pun menuju ke kantin untuk menyantap beberapa hidangan.

Setelah saya pikir-pikir, olahraga renang itu sangat bagus untuk kesehatan namun banyak pengunjung yang abai terhadap protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun