Abu Janda pun harus memenuhi panggilan dari Bareskrim pada Jumat (29/5). Dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama ini bukanlah yang pertama kali bagi Abu Janda.
Sebelumnya Abu Janda juga tersandung kasus terkait penghinaan dirinya terhadap bendera tauhid yang dianggap benderanya para teroris padahal sebenarnya bendera negara Arab Saudi itu berupa kalimat tauhid juga.
Entah apa motif Abu Janda ini, yang jelas kata-katanya melukai hati umat Islam. Kalau warga Arab Saudi mengikuti kabar Abu Janda pun pasti akan marah dengan pernyataan Abu Janda ini. Kasus ini dianggap angin lalu karena masih banyak yang mendukung Abu Janda waktu itu.
Pertanyaannya kini, apakah Abu Janda masih akan mendapat dukungan kali ini? Ia saja bukan siapa-siapa, hanya orang yang mengaku Banser NU tapi hebohnya minta ampun.Â
Untungnya akun Twitter Abu Janda ditangguhkan oleh pihak Twitter, yah meski Instagramnya masih aktif-aktif aja tuh.
Ia hanya akan terus-menerus mempermalukan NU jika terus dibiarkan tanpa ada hukuman tegas kepadanya. Jari-jarinya yang tidak bisa dikontrol dengan baik itu akan terus membuat gaduh dan bisa saja menyulut api permusuhan bersama.
Maka jangan heran jika banyak orang membully Abu Janda ini. Andai Abu Janda bisa mengontrol jari-jemarinya, semua laporan di atas tidak akan pernah ada.
Atau memang Abu Janda ingin mencari popularitas lewat jalur cepat? Pasalnya untuk bisa mendapat tempat di media sosial adalah dengan membuat sesuatu yang kontroversial. Dan semakin kontroversial, semakin sering dicari dan ikuti. Semakin sering diikuti semakin banyak iklan mengantre.
Hanya saja jangan sampai kayak Ferdian Paleka yang berlebihan
Atau Abu Janda ini ingin satu sel dengan Ferdian Paleka? Entahlah semoga kasus ini menemui titik terangnya dan persatuan bangsa tidak dirobohkan begitu saja hanya dengan kicauan Abu Janda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H