Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ini Alasan Dewas Memilih Eks Kontributor Majalah Playboy Memimpin TVRI

28 Mei 2020   18:57 Diperbarui: 28 Mei 2020   18:56 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Majalah Playboy Indonesia yang sudah dilarang, sumber: kompas.com

Dan apakah ujian kelayakan dan kepatutan itu dapat kita percaya sepenuhnya? Lihat saja dulu komisioner KPU Pilpres 2019 saja kedapatan suap, itu loh si Wahyu Setiawan.

Berarti memang ada yang dipertanyakan dalam uji kelayakan dan kepatutan di sebuah lembaga atau usaha milik pemerintah. Apalagi kalau bukan  aspek integritas dan komitmen?

Kedua, pengalaman Imam Brotoseno sebagai pekerja seni. Mari lupakan sejenak uji kelayakan dan kepatutan.

Meski dulu Imam Brotoseno pernah menjadi kontributor majalah dewasa, tapi Dewas tidak dapat melupakan kiprah Imam Brotoseno yang sudah melalang buana di dunia perfilman dan seni.

Mungkin dalam anggapan Dewas, kalau sudah pernah menyutradarai film layar lebar dan sinema TV maka tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya. Padahal masih banyak kok sineas film lainnya yang bersih dari bayang-bayang majalah dewasa di masa silam. Helmy Yahya salah satunya, tapi apa boleh buat Dewas mah bebas.

Ketiga, dekat dengan rezim. Kalau alasan ini sepertinya banyak disepakati oleh masyarakat sekeliling kita. Seperti kita ketahui bersama, Imam Brotoseno ini pernah menjadi konsultan komunikasi politik PDIP dan Golkar.

Pun sering menjadi tameng Jokowi. Imam dikenal sebagai pendukung setia Jokowi. Apapun ia lakukan untuk melindungi martabat Jokowi. Bahkan ia tak segan kalau dirinya disebut Buzzer Jokowi. Atau memang benar ia seorang buzzer sungguhan? Entahlah, biar Tuhan dan Imam yang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun