Kita sepertinya patut mencontoh Iran, negeri Islam Syiah itu sangat disiplin dalam beribadah di masjid. Mereka menuruti anjuran dari pemimpin terbesar mereka, Ayatullah Khamaeni, untuk selalu menaati protokol kesehatan.
Masyarakat Iran percaya kepada Tuhan namun tidak pasrah begitu saja pada ujian yang Tuhan berikan kepada umat manusia. Yah, setidaknya mereka sudah berusaha agar terhindar dari virus dengan cara berdoa dan mematuhi aturan kerja ilmiah.
Tak hanya dalam urusan hajatan dan beribadah semata, masyarakat kita sering sekali melakukan gotong royong bersih-bersih lingkungan komplek bersama-sama, seringkali berlibur ramai-ramai, rajin ke warkop atau angkringan bareng dan selalu memboyong keluarga besar untuk bertamasya.
Ungkapan makan tidak makan yang penting kumpul ini mengindikasikan bahwa meskipun dalam kesulitan, kita masih bisa bersama-sama untuk menghadapinya.
Sebenarnya bagus sekali sih ungkapan tersebut namun ada kalanya juga kita sadar bahwa pandemi ini belum berlalu dan masih cepat menularkan satu sama lainnya jika kita berkerumun dalam satu tempat yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H