Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siti Fadilah, Aktor di Balik Covid-19 Bukan China atau AS Tapi...

25 Mei 2020   15:03 Diperbarui: 25 Mei 2020   15:02 10852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siti Fadilah memang tidak menyebut secara spesifik, ia hanya menerka-nerka saja siapa aktor tersebut berdasarkan pengalaman Siti Fadilah sebelumnya dalam menanggani kasus Flu Burung. Menurutnya, aktor di balik Covid-19 bisa saja berhubungan dengan aktor Flu Burung.

Siti Fadilah menduga bahwa yang terlibat bukanlah sebuah negara melainkan sebuah kelompok yang memiliki kuasa dan dana cukup banyak. Bisa jadi yang menciptakan virus Covid-19 adalah mereka yang berhasil menciptakan vaksin.

Menurutnya, dengan adanya komersialisasi vaksin justru akan menimbulkan pertanyaan tersendiri bahwa kelompok yang memperjual belikan vaksin nantinya memiliki kemungkinan kuat bahwa kelompoknyalah yang bertanggung jawab terhadap virus.

Lantas siapa kelompok yang dimaksukd Siti Fadilah?

Lagi-lagi Siti Fadilah tidak menyebutkannya secara spesifik, ia hanya berkaca pada kasus Bill Gates yang pernah berbicara mengenai industri vaksin miliknya jauh sebelum virus Flu Burung eksis di dunia nyata. Menurutnya Bill Gates yang seorang ahli komputer ini  patut untuk dicurigai karena dia seorang pembisnis global.

Dari semua pernyataan Siti Fadilah, saya menyimpulkan bahwa seorang mantan Menteri kesehatan saja mempercayai adanya teori konspirasi. Apalagi kita sebagai masyarakat biasa.

Teori konspirasi memang sangat seksi untuk dibicarakan karena teori ini memungkinkan adanya aktor besar yang benar-benar bisa mengendalikan dunia.

Tapi terlepas dari itu semua, kita pun tak bisa buru-buru menyimpulkan segala sesuatu ini harus didasari atas teori konspirasi. Sebagai masyarakat yang cerdas, seharusnya kita melihat data yang ada.

Data-data akademis pasti telah melalui proses panjang, dari sebatas isu menjadi verifikasi kebenaran. Yah, meskipun tidak ada kebenaran mutlak dalam sebuah ilmu pengetahuan, karena kebenaran hakiki hanya milik Tuhan yang Maha Kuasa.

Namun, anda pilih mana, teori konspirasi yang dibicarakan oleh mantan menteri yang mendekam di penjara tanpa adanya laboratorium atau data dari ilmuwan Biologi yang selalu bekerja di laboratorium dengan data-data dari seluruh dunia?

Silahkan dijawab sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun