Saya cukup terkejut mendengar kabar bahwa Habib Bahar akan dipindahkan ke Lapas kelas kakap, Nusakambangan Cilacap. Di sana banyak napi yang siap dieksekusi mati di pulau yang cukup sunyi dan konon katanya berhantu.
Ngomong-ngomong Nusakambangan Cilacap, saya pernah ke sana, bukan karena dipenjara apalagi uji nyali melainkan berwisata. Namanya Pantai Kalipat, the hidden paradise di pulau yang menyatu dengan penjara Nusakambangan itu sungguh indah menawan.
Wait, kok jadi ngomongin wisata, kan sekarang tempat-tempat wisata sedang ditutup.
Baiklah, karena apa yang saya lihat di Pulau Nusakambangan ini berkaitan dengan penjara yang ada di sana, jadi tak apalah sedikit ngomongin Nusakambangan. Siapa tahu nanti Habib Bahar bisa mampir ke Pantai Kalipat yang sudah saya kunjungi atau ke Pantai Permisan yang tak sempat saya singgahi.
Apa mampir di Pantai Kalipat dan Permisan? Salah ding, mana bisa Habib Bahar dan beberapa napi lainnya di Nusakambangan mampir ke sana.
Penjara Nusakambangan itu terpisah dengan Pantai Kalipat, karena luasnya Pulau Nusakambangan yang dikelilingi sungai besar dan gugusan pulau kecil memisahkannya dengan penjara. Tak cukup itu saja, kondisi perbukitan terjal dan ombak laut selatan yang ganas akan membuat para napi mengurungkan niat untuk kabur. Kabur? Siap-siap berjumpa Nyi Roro Kidul Pantai Selatan.
Kembali ke kasus Habib Bahar yang katanya akan dipindahkan ke Nusakambangan. Memang Habib Bahar salah apa sih, sampai segitunya dipindahkan ke sana. Kalian bisa baca kasusnya di artikel saya yang lain:
Baca juga: Membedah Isi Ceramah Habib Bahar bin Smith, Benarkah Melanggar Konstitusi?
Lalu apa alasan petugas Lapas atau pemerintah Kemkumham hendak memindahkan Habib Bahar ke Nusakambangan?