Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PSBB Jakarta Diperpanjang, Pendatang Siap-siap Meradang

20 Mei 2020   19:12 Diperbarui: 20 Mei 2020   19:02 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan saat konferensi pers, sumber: kompas.com

Jakarta, begitulah nama ibukota kita tercinta yang menghipnotis siapa saja untuk mendatanginya. Jakarta bagaikan gula, dan lazimnya gula yang manis maka banyak semut yang berkerubung ingin menyicipinya.

Namun gula di Jakarta itu ada batasannya, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Hanya mereka yang punya skill, bakat dan pengalaman mumpuni yang bisa menjangkaunya. Mereka yang berijazah tinggi pun belum bisa terjamin, lagi-lagi hanya yang punya skill, bakat dan pengalaman saja yang bisa mendapatkan tempat.

Setiap tahunnya, sehabis lebaran, si A membawa sepuluh saudara. Si B membawa lima keponakan, begitu seterusnya sampai-sampai Jakarta sudah overload, sesak, dan tambah berisik.

Akibatnya, angka kriminal naik. Polusi udara bertambah buruk apalagi bicara soal macet, ah sudahlah! Semua masalah-masalah tadi pasti akan menghampiri karena semakin banyaknya manusia pendatang dari segala penjuru Indonesia. Sampai-sampai nih, ada satu kampung di pinggiran Jakarta yang isinya orang Jawa saja di mana setiap harinya percakapan mereka menggunakan bahasa Jawa.

Saya bukannya anti pedatang, karena saya juga termasuk pendatang selama hampir enam tahunan. Namun yang jadi masalahnya adalah mereka yang datang hanya terbuai oleh bisikan tetangga dan saudara. Yah mereka-mereka ini kalau pulang kampung selalu bawa mobil bagus, padahal mah kebanyakan dari mereka menyewa, tak sedikit juga yang kredit atau hutang. Karena rumput tetangga lebih liar, mereka ini nekat merantau ke Jakarta hanya dengan modal nekat.

Penyakit ini yang selalu sulit disembuhkan, gengsi tingkat tinggi, sudah merantau ke Jakarta masa tidak dapat apa-apa. Begitu kira-kira analoginya.

Kini, pendatang harus gigit jari untuk menunda kedatangannya ke Jakarta. Pasalnya, Anies Baswedan ternyata memperpanjang masa PSBB sampai 14 hari, dari yang semula PSBB akan berakhir pada 22 Mei berubah menjadi 4 Juni atau sekitar 10 hari selepas lebaran usai.

Itu pun kita tidak akan tahu, apakah Anies Baswedan akan memperpanjangnya lagi dan lagi. Semuanya tergantung kepatuhan warga terhadap aturan PSBB. Tapi melihat warga yang akhir-akhir ini ramai, apa iya PSBB bakal tidak diperpanjang lagi?

Menurut Anies Baswedan, perpanjangan PSBB ini bisa jadi yang terakhir, lagi-lagi jika warganya disiplin mematuhi aturan seperti berdiam diri di rumah, menahan diri untuk tidak berbelanja baju baru, selalu menggunakan masker dan berbagai aturan lainnya.

Namun apa semuanya sudah dijalankan oleh warga? Bukankah masih banyak warga yang bandel. Kemarin-kemarin saja saya mendapat kabar bahwa Tanah Abang dan beberapa mall mulai ramai. Banyak dari pembeli juga kedapatan tidak menggunakan masker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun