Pasalnya, Donald Trump juga sering meremehkan Covid-19. Ia seringkali kedapatan tidak menggunakan masker, dan pernah mengimbau rakyatnya untuk tidak pakai masker.
Donald Trump juga sering berlawanan dengan bawahannya, baik walikota atau gubernur. Sampai-sampai pendukung Donald Trump berdemo menolak perpanjangan lockdown.
Padahal berdemo dan berkumpul di satu titik secara bersamaan tanpa memakai masker sama saja dengan mengundang virus Covid-19 untuk datang. Apalagi mereka berdemo di epicentrum Covid-19 di dunia, New York. Kasus kematian yang tinggi di sana tidak menakuti mereka, asalkan bisa berdemo, menyuarakan kebebasan ala Trump.
Gaya bicara Donald Trump yang blak-blakkan juga tidak jauh berbeda dengan Indira Kalistha. Bahkan Indira mengaku sayang kalau harus memakai masker, nanti malah sesak dan ngos-ngosan, begitu katanya.
Pun ekspresi wajahnya ketika mengungkapkan opini sangat santai tapi agak menyebalkan, tak jauh berbeda dengan Om Donald Trump. Seolah pendapatnya itu paling benar dan yang lain salah.
Ini terbukti dengan tidak adanya klarifikasi permintaan maaf atau sejenisnya dari Indira, malahan didukung oleh suami dan fans-fans fanatiknya. Sama seperti waktu Donald Trump yang kekeh tidak mau pakai masker dan diikuti oleh pengikutnya.
Donald Trump ini memang nyentrik, di saat dunia sedang berperang dengan Corona, Trump malah terlihat santai dan sama seperti Indira yang agak menyebalkan.
Bagaimana tidak terlihat santai dan menyebalkan, ketika kunjungan ke pabrik pembuatan APD, masker N95 dan sarung tangan di Pennsylvania (14/5), Donald Bebek Trump terlihat tidak memakai masker. Ia begitu teguh pada pendiriannya untuk tidak memakai masker.
Padahal beberapa staf di Gedung Putih sudah ada yang terjangkit positif Covid-19. Seolah-olah Trump ini punya banyak nyawa. Dan seolah-olah Trump ingin terlihat modis tanpa perlu menggunakan masker yang bikin nafas jadi sesak dan ngos-ngosan seperti Indira.
Kalau sudah begini, bukankah Trump dan Indira itu sama-sama saja? Bedanya mungkin jika Trump itu seorang presiden yang kaya raya sementara Indira hanya seorang influencer yang kadang butuh sensasi untuk mendulang pundi-pundi rupiah setelah viral dan kebanjiran order karena sensasinya.
Tapi Donald Trump juga sebenarnya sedang cari sensasi juga sih, kan sebentar lagi AS akan Pemilu, bedanya Trump tidak begitu butuh adsense dan iklan monetisasi, ia hanya butuh suara dari rakyatnya di balik bilik suara nanti.Â
