Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Panggung Drama DPR yang Dikritik Najwa Shihab, Ini Bukan Drama Maaf-maafan Bung!

6 Mei 2020   16:51 Diperbarui: 6 Mei 2020   16:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak kursi kosong saat rapat paripurna 2019, sumber: kompas.com/Tsarina Maharani

Gus Dur pernah bilang bahwa panggung DPR tak ubahnya seperti taman kanak-kanak. Saling ribut bak sedang merebutkan permen manis maupun saling ribut di kala ada jajan gratis. Tapi akhirnya Gus Dur menyesali akan ucapannya itu.

Menurut Gus Dur, taman kanak-kanak justru lebih kreatif, suci dan cerdas ketimbang DPR yang selalu kotor dan meskipun kreatif tapi kreativitas tersebut hanya digunakan untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Lucu memang, tapi ada betulnya juga.

Kini Najwa Shihab yang mengkritisi DPR. Menurut Mbak Nana, banyak pasangan sampai rela menunda pernikahan mereka karena pandemi namun DPR malah buru-buru untuk menikah. Bukan menikah secara harfiah melainkan mengejar setoran.

Perang melawan Covid-19 dianggap Mbak Nana tidak menjadi prioritas DPR. DPR justru sedang mengebu-gebunya membahas yang tidak begitu penting untuk dibicarakan di saat seperti sekarang ini.

DPR malah membahas RUU Cipta Kerja, Pemasyarakatan, RKUHP. Ketiga-tiganya sebenarnya bisa ditunda dan tidak begitu mendesak atau bisa dibatalkan jika memang hasilnya tidak begitu menjangkau secara langsung terhadap kepentingan rakyat kecil. Esensi dari RUU pun kalau diimplementasi, memang akan kurang dirasakan orang-orang bawah di saat banyak rakyat kecil butuh nasi di tengah pandemi. 

Atau RUU tersebut justru malah mengenakkan kaum menengah ke atas? Jadi sangat menguntungkan bagi mereka yang duduk di kursi panas.

RUU Cipta Kerja dianggap Mbak Nana menguntungkan investor ketimbang kaum pekerja. RUU Pemasyarakatan justru akan meringankan narapidana khusus termasuk korupsi. Narapidana korupsi kok diringankan, harusnya diberatkan. Kalau begini siapa yang diuntungkan?

RKUHP pun dinilai tidak tepat sasaran di tengah bencana global seperti sekarang ini. Atas dasar ini, rakyat biasa pun bisa tahu mana yang lebih urgent dan mana yang hanya sebatas kejar setoran sebagaimana yang dikatakan Mbak Nana.

Anggota DPR tidak tinggal diam, bukankah sebelumnya saya sudah bahas bahwa menurut Gus Dur anggota DPR tak ubahnya seperti taman kanak-kanak, so mereka juga pasti tidak bakal diam. Pernah melihat anak-anak kecil di taman kanak-kanak, bukan?

Lalu apa mereka diam kalau dinasehati? Kalau belum pernah melihat anak-anak di taman kanak-kanak, lihat saja di TV, lihat tayangan Upin dan Ipin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun