Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dari Andalas sampai Brawijaya, Tuntutan Turunkan UKT dan Subsidi Kuota yang Tak Kunjung Hilal

29 April 2020   19:07 Diperbarui: 3 Juni 2020   22:10 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tagar #amarahBrawijaya dan #UnandJanganPelit mewakili seluruh mahasiswa di Indonesia yang belum mendapatkan subsidi kuota atau mendapat kabar gembira soal biaya UKT yang turun. Kuliah Jarak Jauh tidak semurah yang dibayangkan bagi sebagian mahasiswa. Dan UKT semester tidak semurah jika dibandingkan dengan semester-semester sebelumnya.

Jika biasanya mahasiswa harus menjatah kuota hanya 50 ribu perbulan untuk kuota (karena kalau bisa kuliah di kampus, mereka bisa mengandalkan wifi gratis), lain halnya di masa PJJ ini mereka bisa mengeluarkan sampai 200-300 ribu perbulan karena mereka mengandalkan semuanya dari dalam rumah.

Apalagi jika PJJnya setiap hari menggunakan video conference melalui aplikasi, bisa-bisa kuota jebol sebelum waktunya.

Situasi semacam ini menimbulkan berbagai macam masukan, seperti apa yang diutarakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Golkar Hetifah Sjaifudian yang mana mengatakan bahwa dana UKT bisa dialokasikan untuk menopang kebutuhan mahasiswa selama PJJ.

PJJ ini rata-rata dimulai di pertengahan semester (sekitar 15 Maret 2020) sehingga ada jeda waktu setengah semester selanjutnya di mana mahasiswa tidak memakai lagi fasilitas kampus. Barangkali biaya fasilitas kampus yang tidak gunakan bisa juga dialokasikan untuk kebutuhan PJJ ini.

Lagi-lagi kita masih menunggu hilal akan kemungkinan kebijakan di atas, agar para orangtua tidak keteteran di tengah pandemi seperti saat ini. Jangan hanya memikirkan ojek daring saja karena hampir semua elemen masyarakat terkena imbas dari bencana global ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun