Menurut pengalaman pribadi, setelah meminum beberapa endog madu, kondisi tubuh saya semakin ringan. Perut mulai agak mendingan dan suhu tubuh tidak begitu tinggi lagi.
Entah dari mana nenek moyangku menemukan resep manjur satu itu. Herannya, nenek dan kakekku bisa hidup sampai ratusan tahun lamanya meski saat ini sudah tiada. Mereka mungkin selain rajin minum endog madu tapi juga rajin beraktivitas di luar.
Resep endog madu itu akan saya wariskan kelak kepada anak cucu dan saudara. Prinsip lainnya dari endog madu adalah menghindari obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia. Kalau ada yang herbal alami kenapa harus yang kimia buatan.
Baru kalau yang herbal alami tidak begitu manjur, obat dari dokter perlu unjuk gigi. Dan di saat puasa seperti ini, siapa sih yang doyan mengonsumsi obat dari bahan kimia kecuali memang orang tersebut sakit cukup parah yang mengharuskan mengonsumsi obat-obatan.
Sementara kalau sakitnya tidak begitu parah, herbal alami seperti endog madu patut dicoba di rumah. Pun tidak disangka terjangkit Covid-19 jika kemudian sembuh dengan sendirinya.
Jika sudah sembuh, menjalankan ibadah selama bulan puasa akan terasa nikmat tiada terkira. Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H