Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

(Koteka5Tahun): Berburu Oleh-oleh Mungil yang Selalu Memanggil untuk Kembali Traveling

28 April 2020   16:48 Diperbarui: 28 April 2020   16:52 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Replika mercusuar, sumber: dokpri

Di saat masa PSBB seperti sekarang ini, traveling adalah sesuatu yang paling dirindukan setelah teman-teman kuliah. Kalau teman-teman kuliah bisa disiasati dengan video call, nah kalau traveling? Sepertinya tidak bisa untuk diwujudkan di saat banyak kendaraan umum berhenti beroperasi dan banyak tempat wisata ditutup karena pandemi.

Kendati demikian, memandangi frame foto di ponsel pintar dan membongkar oleh-oleh ketika wisata dulu mampu menjadi obat penawar rindu. Apalagi bagi yang doyan berfoto, oleh-oleh bukan sekedar makanan yang habis seketika melainkan sesuatu yang dapat dijadikan objek dalam sebuah foto. Dikemudian hari foto itu mampu mengobati rasa rindu untuk berkunjung kembali ke tempat itu.

Lazimnya objek foto, maka oleh-oleh yang cocok adalah benda-benda mungil. Benda-benda itu dapat menemani sepanjang travel. Tak hanya sekali dijadikan objek foto di satu tempat tapi bisa juga digunakan di banyak tempat yang berbeda.

Benda-benda mungil yang pernah menjadi bagian sejarah perjalananku lumayan banyak. Namun hanya beberapa yang paling berkesan karena ada cerita di balik benda-benda mungil tersebut.

Pertama, replika mercusuar. Benda mungil satu ini saya dapatkan saat saya berlibur di Belitung. Saya membeli itu kepada pengrajinnya langsung. Sebenarnya ada banyak yang pengrajin itu buat tapi entah kenapa saya selalu menyasar kepada replika mercusuar itu.

Replika mercusuar, sumber: dokpri
Replika mercusuar, sumber: dokpri

Replika mercusuar dengan mercusuar beneran, sumber: dokpri
Replika mercusuar dengan mercusuar beneran, sumber: dokpri

Mercusuar di Belitung seolah memanggilku untuk ke sana kembali. Dan setiap memandang replika mercusuar itu, doa dan harapan saya panjatkan semoga ada waktu dan rezeki di lain hari terutama di saat Covid-19 ini berakhir.

Bagaimana tidak ingin kembali ke Belitung. Kota sejuta panorama indah dengan julukan kota Laskar Pelangi itu akan membuat siapa saja betah berlama-lama di sana. Hal ini didukung pula dengan keramahan warganya yang luar biasa.

Kedua, lomar atau ikat kepala khas suku Baduy Lebak. Oleh-oleh mungil satu ini sangat cocok dijadikan aksesoris tambahan saat sesi pemotretan. Bukan hanya pemotretan resmi tapi di setiap traveling ke mana saja bisa pula dipakai kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun